“Mereka mencengkeram saya dan mulai memukuli saya secara brutal dengan tongkat kayu, menendang saya dengan sepatu bot mereka, dan memukul saya dengan bagian belakang senjata mereka,” kata Sahan Weerawadana, pria berusia 26 tahun.
Akibat dari serangan itu tubuh, wajah, dan bibir Weerawadana dikabarkan penuh memar.
Beberapa wartawan, yang salah satunya adalah wartawan BBC, dan dua pengacara yang saat itu menawarkan nasihat turut dipukuli oleh petugas keamanan.
Akila Aluwatte, salah satu pengacara yang datang ke tempat kejadian, mengatakan insiden tersebut merupakan pelanggaran hak asasi manusia.
Direktur Asia Selatan Human Right Watch, Meenakshi Ganguly mengeluarkan pernyataan untuk mengutuk serangan tersebut.
"Penyalahgunaan kekuasaan darurat di bawah presiden eksekutif untuk menghukum mereka yang mengkritik kegagalan pemerintahan Rajapaksa. Mungkin ini merupakan tindakan kesetiaan kepada partai yang mendukungnya," ujar Meenakshi.
Sementara itu, Wickremesinghe tidak memberikan komentar apapun terkait kekerasan ini. (rmol)