RBG.id - Aparat keamanan Sri Lanka mengusir ratusan demonstran yang mendirikan kamp-kamp di ibukota Kolombo sebagai protes terhadap pemerintah.
Ribuan polisi dan tentara bersenjata lengkap dilaporkan telah dikerahkan ke kamp-kamp yang disebut dengan "Gota Go Gama" pada Jumat (22/7). Mereka mengusir paksa para demonstran, termasuk dengan kekerasan.
Lebih dari 50 orang terluka, dan tiga di antaranya dikirim ke rumah sakit, seperti yang dilaporkan Reuters.
Insiden ini terjadi setelah Ranil Wickremesinghe dilantik sebagai presiden, dan kemudian mendeklarasikan keadaan darurat. Status tersebut memberikan kekuatan penuh kepada angkatan bersenjata untuk menangkap dan menahan seseorang dalam waktu lama tanpa tuntutan.
Menurut laporan dari jurubicara polisi, sedikitnya sembilan orang telah ditangkap.
Pada awalnya, para pengunjuk rasa mengatakan akan mengosongkan kamp secara damai. Namun petugas keamanan Sri Lanka lebih memilih mengusir mereka dengan kekerasan.
Salah seorang demonstran yang akan memasuki kamp pada Kamis malam (21/7) mengaku dipukuli habis-habisan oleh militer.