RBG.ID - Turki dan Yunani lama bermusuhan.
Mereka bertengkar tentang apa saja, dari soal pertukaran penduduk, serangan ke warga Yunani di Istanbul yang didukung rezim Turki, sampai perebutan pengaruh di Siprus yang bertetangga dengan dua negara tersebut.
Tapi, atas nama kemanusiaan, semua sentimen itu saat ini dibuang.
Baca Juga: Awas, Dugaan Etilena Glikol Tidak Hanya di Obat Sirup
Yunani menjadi salah satu negara yang mengirim bantuan begitu Turki diguncang gempa besar, Senin (6/2) lalu.
Sehari setelah gempa yang meluluhlantakkan Turki bagian selatan serta Syria bagian utara tersebut, kemanusiaan pula yang menjadi pemenang.
Konstatinos Nikas, anggota Tim Khusus Manajemen Bencana (EMAK) Yunani, dengan air mata deras mengalir membopong Fatma, seorang upik Turki, yang baru saja diselamatkannya dari reruntuhan di Distrik Iskenderun.
Baca Juga: JAY B GOT7 dan PURE D Dikabarkan Putus karena Jadwal yang Sibuk
’’Kami yakin ayahnya pasti melihat Konstatinos dengan bangga dari surga sana,” ungkap sejumlah koleganya dari EMAK.
Air cucuran atap jatuhnya di pelimpahan juga. Nyaris tiga dekade berselang, Jenderal Panagiotis Nikas, mendiang ayah Konstatinos, juga berhasil menyelamatkan seorang buyung bernama Andreas yang tertimbun reruntuhan akibat gempa di Aigio, Yunani.
Dukungan untuk Turki dari sang tetangga tidak itu saja.
Baca Juga: Diduga Konsumsi Propofol, Yoo Ah In Justru Dinyatakan Positif Menggunakan Ganja
Harian terkemuka di Athena, Kathimerini, misalnya, menurunkan kartun bertulisan ’’Kita Semua Adalah Turki.” ERT, televisi pelat merah Yunani, juga memulai program berita mereka dengan sebuah lagu Turki bertajuk ’’?evval Sam’s Ben Seni Sevdu?umi’’ pada Rabu (8/2) pagi lalu.
’’Yunani dan Turki adalah negara bertetangga yang saling membutuhkan satu sama lain di saat-saat sulit,” ungkap Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis. (c17/ttg)