RBG.id - Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk keluar dari World Health Organization (WHO).
Pasalnya, keputusan itu memicu kontroversi di kalangan seluruh dunia.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan penghentian hampir seluruh bantuan luar negeri secara global.
Kebijakan ini diambil sebagai tindak lanjut dari perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Donald Trump setelah kembali menjabat sebagai Presiden AS.
Langkah tersebut disebut sebagai upaya untuk mengevaluasi kembali program-program bantuan luar negeri, memastikan alokasi anggaran tersebut selaras dengan prioritas dan kepentingan nasional AS.
Dalam hal ini, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio, pada hari Jumat, 24 Januari 2025 telah mengirimkan telegram resmi ke seluruh pos diplomatik Amerika Serikat yang merinci kebijakan penghentian bantuan luar negeri.
Telegram tersebut menjelaskan kebijakan baru yang dapat membekukan miliaran dolar pendanaan dari Departemen Luar Negeri dan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID).
Langkah ini diperkirakan akan memengaruhi program-program penting yang didanai AS di berbagai negara.
Bantuan luar negeri yang selama ini menjadi target kritik dari Partai Republik di Kongres dan para pejabat pemerintahan Trump, sebenarnya hanya menyumbang sebagian kecil dari total anggaran Amerika Serikat.
Baca Juga: Adu Mekanik Spesifikasi HP Xiaomi 15 Pro vs Samsung Galaxy S25 Ultra, Mana yang Lebih Ungguh?
Meski demikian, cakupan luas perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Presiden Trump, diikuti oleh telegram dari Menteri Luar Negeri Marco Rubio, telah memicu kekhawatiran besar di kalangan pejabat kemanusiaan.
Para pengamat menilai keputusan ini bisa mengguncang kerja sama global yang selama ini dibangun melalui bantuan AS, sekaligus mencerminkan perubahan besar dalam kebijakan luar negeri Amerika.