RBG.ID – Tidak cuma dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky informasi soal keberadaan pasukan Korea Utara (Korut) di Rusia berasal.
Korea Selatan (Korsel) juga menyebut ada sekitar 1.500 personel pasukan negeri tetangga mereka tersebut di Negeri Beruang Merah.
Tujuannya, kata Seoul, membantu Rusia memerangi Ukraina.
Baca Juga: Langsung Ngacir dan Finis di Posisi 9, Petinggi Red Bull Puji Liam Lawson
Intelijen Korsel juga mendapatkan data ada pengiriman 70 amunisi seperti peluru, rudal, dan roket antitank.
Pengiriman dilakukan sejak Agustus tahun lalu.
Selasa (22/10), Dewan Keamanan Nasional Kepresidenan Korsel mengadakan pertemuan untuk membahas bantuan yang diberikan Korut ke Rusia tersebut.
Baca Juga: Serius Berantas Iklan Penipuan, Meta Mulai Uji Coba Pengenalan Wajah Lho
Mereka melihat itu merupakan pelanggaran berat dan ancaman bagi masyarakat internasional maupun Korsel.
’’Pemerintah (Korsel) menyerukan penarikan segera pasukan Korea Utara,’’ kata Wakil Penasihat Keamanan Nasional Utama Korsel Kim Tae-hyo.
Zelensky melontarkan tudingan soal Korut pada Minggu (20/10) lalu.
Baca Juga: Wow Keren, Harvard Ciptakan AI Pedeteksi Kanker dengan Akurasi 96 Persen, Ini Namanya
Perang Rusia vs Ukraina dimulai dari invasi Rusia ke tetangganya yang jauh lebih kecil secara wilayah dan kekuatan militer itu pada 24 Februari 2022.
Sementara itu, Korut membantah tudingan bahwa mereka mengirimkan tentara untuk membantu Rusia.