Apa Agama Kim Jong Un? Pemimpin Korea Utara Paling Ditakuti yang Perintahkan 30 Pejabat Dieksekusi

RBG.id - Kim Jong Un, yang mengambil alih kepemimpinan Korea Utara sejak 17 Desember 2011, dikenal sebagai pemimpin yang ditakuti oleh rakyatnya.

Sepanjang masa jabatannya, ia sering memicu ketegangan global dengan melakukan uji coba rudal balistik dan program nuklir yang agresif.

Tindakan-tindakan ini kerap menjadi aksi provokasi, menantang sanksi internasional dan menimbulkan kekhawatiran bagi keamanan regional serta global.

Baca Juga: Link Live Streaming Vidio Gak ada, Nonton Arab Saudi vs Timnas Indonesia Cuma di Vision Plus!

Kim Jong Un meneruskan kekuasaan dari ayahnya, Kim Jong Il, dan melanjutkan kebijakan otoriter serta kontrol ketat atas negara, termasuk melakukan eksekusi terhadap para oposisi dan meningkatkan program militer Korea Utara.

Kim Jong Un memang dikabarkan pernah menempuh pendidikan di luar negeri, termasuk di Swiss. Salah satu sekolah yang disebut adalah Sekolah Internasional Berne di Gümligen.

Kemudian, ia dilaporkan melanjutkan studi di sekolah Liebefeld Steinhölzli di Köniz dari 1998 hingga 2000.

Baca Juga: Ini Dia Sosok Reski Amaliyah, Gadis Cantik yang Ditemukan Tewas di Indekos, Sempat Ditegur Ibu Kos Pulang Sempoyongan

Selama di sekolah tersebut, Kim digambarkan sebagai siswa yang pemalu tetapi ambisius, cukup mudah bergaul, dan memiliki kecintaan pada olahraga basket.

Setelah kembali ke Korea Utara, Kim Jong Un melanjutkan pendidikan militer di Universitas Militer Kim Il Sung di Pyongyang antara tahun 2002 dan 2007, di mana ia dipersiapkan untuk memimpin negara menggantikan ayahnya, Kim Jong Il.

Sepak Terjang

Baca Juga: Warga Jabodetabek Merapat! Ini Lokasi Nobar Gratis Timnas Indonesia VS Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Kim Jong Un mulai sering menemani ayahnya, Kim Jong Il, dalam inspeksi militer dan kegiatan politik lainnya.

Ia semakin aktif terlibat dalam Partai Buruh Korea (KWP), yang merupakan organisasi tertinggi di Korea Utara, serta Biro Politik Jenderal militer Korea Utara.