internasional

200 Sekolah di Jalur Gaza Rusak, UNESCO Menyerukan Penghentian Serangan terhadap Sekolah-sekolah di Gaza

Minggu, 29 Oktober 2023 | 16:56 WIB
UNESCO

RBG.ID - UNESCO sebagai organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, keprihatinan mendalam tentang dampak perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza terhadap para siswa dan guru.

UNESCO menekankan, perlunya perlindungan terhadap tempat-tempat pendidikan di Jalur Gaza.

Operasi tentara Israel di Jalur Gaza telah mengakibatkan krisis kemanusiaan serius yang memengaruhi semua aspek kehidupan warga sipil, termasuk pendidikan di Jalur Gaza.

Baca Juga: Dekat Jakarta, Cek Villa Mewah Rasa Ubud di Bogor, Muat 25 Orang Harga Mulai Rp3 Juta, Cocok untuk Liburan

Saat ini, lebih dari 625.000 siswa dan lebih dari 22.500 guru di Jalur Gaza tersebut berada dalam situasi yang sangat berbahaya.

Sejak 7 Oktober 2023, UNICEF mencatat lebih dari 200 sekolah telah rusak dan sekitar 40 persen dari total jumlah sekolah di Jalur Gaza atau sekitar 40 sekolah di antaranya mengalami kerusakan yang sangat parah di Jalur Gaza.

UNESCO dalam keterangan di laman resminya mengingatkan, semua pihak untuk mematuhi hukum internasional terkait dengan sekolah, termasuk anak-anak dan guru, serta mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata untuk segera menghentikan serangan dan ancaman hingga menahan diri dari tindakan-tindakan yang menghalangi akses terhadap pendidikan.

Baca Juga: Surganya Peselancar, Ada Banyak Keajaiban di Pantai Ombak Tujuh Sukabumi

Di antara sekian banyak korban sipil di Gaza, terdapat 38 pegawai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina yang menjadi penyedia utama pendidikan di Jalur Gaza.

Sebagian besar dari staf tersebut adalah guru dan pendidik. UNESCO dan stafnya bergabung dengan keluarga, teman, dan kolega mereka yang sedang berduka.

Baca Juga: Final France Open 2023: Head to Head Jojo VS Li Shi Feng dan Bakri VS Astrup Rasmussen

UNRWA memiliki 183 sekolah di bawah tanggung jawab UNESCO di Gaza, yang menerima hampir 300.000 siswa pada awal tahun ajaran terakhir.

Banyak dari tempat pendidikan ini sekarang telah diubah menjadi tempat penampungan bagi penduduk di Jalur Gaza.

Baca Juga: Mau Lihat Penyu Sambil Liburan? Begini Kelebihan Pantai Pangumbahan Sukabumi

Halaman:

Tags

Terkini