internasional

Wanita Israel Usia 85 Tahun Ungkap Perlakuan Hamas Selama Menyanderanya, Sempat Kasar Lalu Baik

Selasa, 24 Oktober 2023 | 19:54 WIB
Wanita Israel Yocheved Lifshitz (85) di rumah sakit di Tel Aviv, Israel, setelah dibebaskan oleh Hamas (REUTERS/Janis Laizans Acquire Licensing Rights)

 

RBG.ID – Salah satu dari dua wanita Israel yang baru dibebaskan oleh Hamas membeberkan perlakuan yang diterimanya selama disandera di Jalur Gaza.

Wanita Israel berusia 85 tahun tersebut mengaku dirinya sempat dipukuli oleh milisi Hamas saat awal-awal dibawa ke Jalur Gaza.

Akan tetapi, Wanita Israel itu kemudian diperlakukan dengan baik selama dua pekan disandera.

 Baca Juga: Nahas! Mobil Rombongan Yatim Dhuafa Alami Kecelakaan di Cianjur, 4 Anak Tewas dan 21 Orang Terluka

Sebagaimana dilansir Al Arabiya dan Reuters, Selasa (24/10/2023), Yocheved Lifshitz (85) adalah salah satu dari dua wanita Israel yang dibebaskan oleh Hamas pada Senin (23/10) malam waktu setempat. Satu orang lainnya diketahui bernama Nurit Cooper (79)

Dengan pembebasan kedua wanita Israel itu, diperkirakan sejauh ini Hamas masih menyandera sekitar 220 orang.

Para sandera yang kebanyakan warga Israel tersebut dibawa ke Jalur Gaza dan disekap usai Hamas melakukan serangan mematikan ke wilayah Israel pada 7 Oktober lalu.

 Baca Juga: Tragis! Sebanyak 158 Kendaraan di AS Terlibat Tabrakan Beruntun, Ini Penyebabnya

"Saya telah melewati masa-masa sulit, kami tidak berpikir atau mengira bahwa kami akan mengalami situasi ini," ungkapnya ketika berbicara kepada awak media di sebuah rumah sakit di Tel Aviv, tempatnya dirawat usai dibebaskan Hamas.

Terlihat lemah, Lifshitz menuturkan dirinya dibawa dengan sepeda motor dari kibbutz yang merupakan area pemukiman di Israel yang menjadi tempat tinggalnya ke wilayah Jalur Gaza.

"Ketika saya berada di atas sepeda motor, kepala saya berada di satu sisi dan seluruh tubuh saya di sisi yang lain," ujarnya.

 Baca Juga: Akun Instagram Regi Nazlah, Mantan Pacar Derry Fransakti Hilang Usai Diduga Pelaku Penganiayaan Afifah Riyad

"Orang-orang itu memukuli saya dalam perjalanan, mereka tidak mematahkan tulang rusuk saya tapi itu sangat menyakiti saya, dan saya kesulitan bernapas," ujar Lifshitz yang sedang duduk di kursi roda.

Halaman:

Tags

Terkini