internasional

Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman Peringatkan Warganya Tinggalkan Lebanon di Tengah Konflik Israel

Jumat, 20 Oktober 2023 | 13:00 WIB
Amerika Serikat, Inggris dan Jerman ingatkan warganya untuk tinggalkan Lebanon (Unsplash)

RBG.ID - Pemerintah Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman telah peringatkan warganya untuk meninggalkan Lebanon di tengah meningkatnya kekhawatiran serangan Israel di Jalur Gaza.

Serangan itu dapat memicu konflik yang lebih luas di wilayah Lebanon.

Ketiga negara itu mengeluarkan peringatannya pada Kamis (19/10/2023) saat pasukan Israel terus melakukan serangan tembak dengan kelompok bersenjata di Lebanon Selatan.

Kelompok tersebut merupakan Hizbullah yang didukung Iran.

Baca Juga: Rusia Siap Kirimkan 270 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Palestina di Jalur Gaza

“Kami merekomendasikan agar warga AS di Lebanon membuat pengaturan yang tepat untuk meninggalkan negara tersebut; Opsi komersial tetap tersedia,” kata pernyataan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beirut.

Selain itu, Departemen Luar Negeri AS telah mengeluarkan peringatan global yang memperingatkan warganya. 

Ketegangan di Timur Tengah dapat meningkatkan risiko serangan kekerasan terhadap warga Amerika.

Langkah ini dilakukan ketika Israel bersiap melakukan serangan darat ke Gaza dan di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa serangan darat dapat meningkatkan risiko perang regional yang lebih luas.

Baca Juga: Makin Nyaman! Grab Hadirkan Fitur Baru 'Mode Hening', Driver Dilarang Ajak Bicara Penumpang

Iran dan beberapa kelompok yang didukungnya di kawasan, termasuk Hizbullah yang ditakuti di Lebanon, mengatakan mereka tidak akan tinggal diam jika pertempuran antara Hamas dan Israel terus meningkat.

Pada hari Selasa, sebuah ledakan di sebuah rumah sakit di Gaza, yang disalahkan oleh Israel dan Jihad Islam Palestina (PIJ).

Serangan itu memicu gelombang protes di kota-kota di seluruh wilayah tersebut terhadap pemboman Israel di Jalur Gaza.

Israel melancarkan serangan udaranya pada 7 Oktober setelah militan Hamas menyerang Israel selatan, menewaskan sedikitnya 1.400 orang, menurut para pejabat Israel.

Halaman:

Tags

Terkini