RBG.ID - Negara Amerika Serikat akan memberikan Ukraina paket bantuan militer baru senilai $200 juta, di dalamnya termasuk pertahanan udara dan amunisi roket.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat LIoyd Austin mengatakan bantuan militer pada pembukaan pertemuan dua hari pada pendukung internasional Kyiv di markas NATO di Brussels pada Rabu (11/10/2023).
Bantuan paket militer ini adalah yang pertama sejak Kongres membatalkan pendanaan baru untuk Kyiv dari rancangan undang-undang untuk menghindari penutupan pemerintah Amerika Serikat pada awal bulan ini.
Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Kritik Amerika Serikat atas Krisis Palestina Israel
Adapun keputusan untuk menghentikan pendanaan di tengah perlawanan dari Partai Republik menimbulkan berbagai pertanyaan tentang komitmen berkelanjutan Washington untuk membantu Ukraina berperang melawan pasukan Rusia.
Pada hari Rabu, LIoyd Austin mengulangi jaminan, Amerika Serikat akan mendukung Ukraina selama diperlukan.
Tanpa adanya tindakan lebih lanjut dari Kongres, Presiden Amerika Serikat Joe Biden masih memiliki wewenang untuk menarik peralatan militer senilai lebih dari $5 miliar.
Baca Juga: Korea Utara Mengkritik Israel Akibat Pertumpahan Darah Di Gaza, Singgung Negara Palestina Merdeka
Namun, Departemen Pertahanan hanya memiliki sisa dana sebesar $1,6 miliar untuk menggantikan senjata dan peralatan yang disumbangkan.
LIoyd Austin dan Jenderal Angkatan Udara Charles Q Brown juga diperkirakan akan memanfaatkan pertemuan dalam memberikan paket militer untuk meyakinkan sekutunya.
Tidak hanya itu, termasuk Kyiv jika mereka dapat mempertahankan dukungan untuk Ukraina sambil mendukung Israel dalam konfliknya dengan Hamas.
Baca Juga: Perang Israel vs Hamas, 8 Jurnalis Meninggal dan 2 Dinyatakan Hilang, Berikut Daftarnya
Namun, sejauh ini Amerika Serikat telah memberikan bantuan militer kepada Ukraina sebesar $44 miliar sejak invasi Rusia, termasuk tank, roket, dan jutaan amunisi di dalamnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga ikut menghadiri pertemuan di Brussels untuk mendesak sekutunya agar memberikan lebih banyak senjata sebelum musim dingin tiba.