RBG.ID - Turki melancarkan serangan baru terhadap sasaran-sasaran Kurdi di Irak. Serangan itu memperingatkan akan adanya serangan di udara lintas batas yang lebih intens.
Serangan yang dilakukan Turki lebih kuat setelah mengatakan para militan yang melancarkan serangannya pada akhir pekan di Ankara berasal dari Suriah.
Turki juga mengadakan pertemuan keamanan nasional yang melibatkan kepala pertahanan dan intelijen untuk mempersiapkan tanggapan terhadap serangan hari Minggu di distrik pemerintahan ibu kota Suriah.
Baca Juga: WNI Korban Perdagangan Orang Yang Berjumlah 28 Orang Dipulangkan dari Kamboja
Dari peristiwa itu, polisi berhasil menembak mati salah satu penyerang.
Sementara yang lainnya tewas dalam ledakan bunuh diri di luar kementerian dalam negeri Turki yang melukai dua petugas keamanan.
Afiliasi Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang diklasifikasikan sebagai kelompok teroris oleh Turki dan sekutu Baratnya, telah mengaku bertanggung jawab atas pemboman pertama di Ankara sejak tahun 2016.
"Sudah jelas bahwa kedua teroris tersebut berasal dari Suriah dan dilatih di sana," kata Menteri Luar Negeri Hakan Fidan di televisi.
Baca Juga: PM Armenia Nikol Pashinyan Konfirmasi Kehadirannya di Forum UE Spanyol
Fidan juga menambahkan, mulai sekarang semua infrastruktur seperti fasilitas besar dan fasilitas energi milik kelompok bersenjata Kurdi di Irak dan Suriah menjadi target sah pasukan keamanan Turki.
Turki melakukan serangan di udara terhadap pangkalan PKK di pegunungan utara Irak beberapa jam setelah serangan pada hari Minggu.
Kementerian Pertahanan mengatakan pihaknya telah melancarkan serangan baru pada Rabu (4/10/2023). Serangan tersebut menetralisir sejumlah besar teroris di lima wilayah Irak.
Baca Juga: Aksi Teroris Ledakan Bom Guncang Ibu Kota Turki, Dua Polisi Alami Luka-Luka
Di tengah meningkatnya ketegangan, Menteri Pertahanan Irak Thabet al-Abbasi diperkirakan berada di Ankara pada Kamis (5/10/2023) untuk mengadakan pembicaraan dengan Yasar Guler.