Senin, 22 Desember 2025

Jelang Pilpres, Capres Fernando Villavicencio yang Ditembak Mati Ternyata Sangat Vokal Menentang Korupsi

- Jumat, 11 Agustus 2023 | 08:12 WIB
Fernando Villavicencio
Fernando Villavicencio

RBG.ID – Pemilihan presiden (pilpres) Ekuador berdarah-darah. Fernando Villavicencio, seorang calon presiden (Capres), Rabu (9/8) malam waktu setempat ditembak mati setelah kampanye di Quito.

Tragedi itu hanya 10 hari menjelang pemilu yang digelar 20 Agustus mendatang.

Dalam serangan brutal tersebut, beberapa orang juga kena luka tembak. Di antaranya adalah polisi. Tidak lama setelah pembunuhan itu terjadi, geng kriminal Los Lobos mengklaim sebagai pelaku penembakan.

Baca Juga: Kisah Warga Bogor Baru Menyadari Anaknya Tertukar Setelah Setahun Dilahirkan, Orang Tua: Kami Tetap Sayang

Kamis (10/8) pagi, Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengumumkan status darurat selama dua bulan ke depan.

Dia juga menyatakan masa berkabung nasional selama tiga hari. Lasso menegaskan, pembunuhan itu dilakukan oleh kelompok kejahatan yang terorganisasi.

’’Untuk mengenangnya dan juga perjuangannya, saya meyakinkan Anda bahwa kejahatan ini tidak akan dibiarkan begitu saja,’’ bunyi pernyataan Lasso via akun media sosial X miliknya.

Baca Juga: Dua Bulan Kemarau, Warga Jonggol Kesulitan Mendapatkan Air Bersih

Menurut Lasso, penyerangan terhadap Fernando Villavicencio adalah kejahatan politik. Berkarakter teroris dalam upaya untuk menyabotase rencana pemilu.

Meski begitu, dia menegaskan, jadwal pemilu pada 20 Agustus tidak akan diundur. Lasso juga memastikan dirinya tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai presiden.

’’Angkatan bersenjata saat ini dimobilisasi di seluruh wilayah secara nasional untuk menjamin keamanan warga negara, ketenangan negara, serta pemilu yang bebas dan demokratis pada 20 Agustus,’’ ujar Lasso dalam pidatonya via YouTube.

Baca Juga: Presiden Jokowi Pertimbangkan Hapus PPDB Zonasi, Satgas Khusus Kemendikbudristek Langsung Bergerak

Berdasar jajak pendapat belum lama ini, mendiang Fernando Villavicencio merupakan kandidat paling populer kedua dalam pilpres di negara berpenduduk sekitar 18 juta itu.

Sebelumnya, pria 59 tahun tersebut sudah mengeluhkan banyaknya ancaman yang didapatkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X