Jepang juga sudah melakukan upaya lewat inisiatif seperti reformasi gaya kerja untuk menciptakan kondisi yang lebih sesuai bagi calon orang tua.
Akan tetapi, faktor-faktor seperti ketidakpastian masa depan dan gaji yang stagnan sudah mempengaruhi keputusan orang-orang muda agar menikah.
"Perlu ada diskusi mendesak untuk membangun jaring pengaman sosial di setiap bidang, termasuk pensiun, perawatan medis, perawatan dan bantuan hidup," ujar pakar jaminan sosial Takashi Oshio, seorang profesor di Institut Riset Ekonomi Universitas Hitotsubashi, yang dikutip dari Nikkei.
"Tentunya yang tidak merugikan orang tanpa keluarga, bersama dengan pendanaan," tandasnya.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
Artikel Terkait
Populasi Jepang Menurun Selama 14 Tahun Berturut - turut, Pemerintah Tambah Dana Kesejahteraan Keluarga
Bisa Bahasa Jepang? Cek Lowongan Kerja Japanese Translator Tdk Electronics Indonesia Batam
Tinggal di Cirebon? Dicari 5 Instruktur Bahasa Jepang Fujiwara Global Access
Lihat Video Toco, Youtuber Asal Jepang yang Habiskan Rp211 Juta untuk Menjadi Anjing
Ryu Peserta NCT Universe yang Baru Bergabung di SM 2 Minggu, Ternyata Adik dari Member Grup Jepang EXILE