RBG.ID – Diduga terjadi tindakan pelecehan terhadap wanita di kamp Jambore Pramuka Dunia. Hal ini membuat 80 anggota pramuka Jeonbuk Korea Selatan memutuskan untuk pergi.
Terungkapnya kejahatan pelecehan terhadap wanita yang terjadi di lokasi Jambore Pramuka Dunia Saemangeum di Jeonbuk, panitia pelaksana mengemukakan sikap bahwa hal tersebut adalah perbedaan budaya, bukan kejahatan seks.
Pada Minggu (06/08), Sekretaris Jenderal Panitia Penyelenggara Jambore Choi Chang-haeng mengatakan bahwa insiden mengintip kamar mandi yang terjadi baru-baru ini di Pusat Pers Jambore Pramuka Dunia sulit untuk dianggap sebagai kejahatan pelecehan terhadap wanita.
Menurut penjelasan Panitia Pelaksana, pada hari Rabu (02/08) kasus kejahatan pelecehan terhadap wanita diterima di Ruang Situasi Umum Jambore Pramuka Dunia.
Oleh karena itu, Federasi Kepanduan Korea mengkonfirmasi rincian insiden tersebut dan melaporkannya ke Federasi Dunia. Federasi Dunia mengirim tim untuk menyelidiki.
Presiden Choi mengungkapkan, pihak panitia Jambore Pramuka Dunia menyelidiki aspek budaya.
Pada Minggu pagi (08/08), terkait dugaan kejahatan pelecehan terhadap wanita, Kepala Tim Kepanduan ke-900 dari Federasi Jeonbuk Korea Selatan Kim Tae-yeon bertemu dengan wartawan di pusat pers di lokasi.
Baca Juga: Diduga Terjadi Pelecehan Terhadap Wanita di Jambore Pramuka Dunia
Ia mengatakan, seorang pemimpin laki-laki Thailand, diperkirakan berusia 30 hingga 40-an, masuk kamar mandi wanita Jambore Pramuka Dunia pada tanggal 2 Agustus.
“Ada saksi mata pada jam 5 pagi, pemimpin pramuka Thailand seorang laki – laki mengikuti kapten kami dan dia berbohong,” kata Kim Tae-yeon
Kim Tae-yeon melanjutkan, setelah pria Thailand tersebut tertangkap basah, pria tersebut mengelak dan mengatakan pergi ke toilet untuk mandi.
Baca Juga: Bima Arya Bercerita Awal Mula Niat Jadi Wali Kota Bogor di Depan Pasanggiri Mojang Jajaka
"Saya menunggu karena mereka mengatakan akan melanjutkan sesuai prosedur Jambore Pramuka Dunia, tetapi hasilnya diakhiri dengan peringatan dan dipindahkan ke Unit Investigasi Pemuda Wanita," tutur Kim Tae-yeon.
Menurut Kim Tae-yeon, pemimpin pria Thailand itu masih tinggal di wilayah Jambore Pramuka Dunia dan tidak ada tindakan yang diambil untuk melindungi dan memisahkan para korban selama beberapa hari.
Artikel Terkait
Pertama Kali, APDESI Kabupaten Bogor Adakan Jambore Kades
Pelajar SMPN 1 Tanjungsari Wakili Sumedang di Jambore Nasional XI 2022
Jaga Kebersihan Sungai Citarum, Jambore Pentahelix Kobarkan Semangat Kolaborasi
Kecelakaan Akibat Cekcok, Pria Tewas di Jalan Jambore Depok
Luar Biasa, 76 Peserta dari Kwartir Kabupaten Bogor Siap ke Jambore Dunia di Korea Selatan
Para Peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 Sakit Massal, Begini Kondisi Peserta Asal Bogor
Diduga Terjadi Pelecehan Terhadap Wanita di Jambore Pramuka Dunia