RBG.ID – Puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) selesai diselenggarakan pada hari ketiga tasyrik, Sabtu (1/7).
Seluruh jemaah sudah kembali ke hotel masing-masing di Makkah.
Pemerintah mencatat, ada beberapa persoalan layanan masa Armuzna yang menjadi bahan investigasi.
Baca Juga: Guna Mengurai Kemacetan, Dishub DKI Jakarta Pakai 20 Teknologi AI pada 20 Persimpangan
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, M. Subhan Cholid di Makkah kemarin menegaskan, seluruh fase Armuzna menjadi tanggung jawab syirkah (perusahaan) Saudi.
Khususnya syirkah mashariq.
Pria yang juga menjabat Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag itu mencatat sejumlah persoalan yang dialami jemaah selama fase Armuzna.
Baca Juga: P NATION Berikan Tanggapan Soal Rumor Kencan Hwasa MAMAMOO dengan Seorang Pengusaha
Sejumlah persoalan itu dimulai dengan keterlambatan pemberangkatan sebagian jemaah dari Muzdalifah menuju Mina pada 28 Juni lalu.
Sebagaimana diketahui, sesuai dengan jadwal Kemenag, pemberangkatan jemaah seharusnya rampung pada pukul 10.00 waktu setempat.
Namun, akibat keterlambatan arus armada bus, seluruh jemaah baru selesai diangkut ke Mina pada pukul 13.30 waktu setempat.
Baca Juga: Pasang Harga Tinggi, Lee Jung Jae Minta Gaji Rp15 Miliar Per Episode di Squid Game 2
Persoalan berikutnya adalah keterlambatan distribusi makanan atau katering ke tenda-tenda jemaah di Mina.
Di sejumlah posting-an di media sosial, ada rombongan jemaah yang seharian belum mendapatkan kiriman makanan. Misalnya, yang dialami jemaah dari embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG).
Artikel Terkait
Terjemahan Khutbah Arafah saat Puncak Haji 2023 Tersedia Dalam 20 Bahasa, Berikut Rincian Negaranya
Sama-sama Tunaikan Ibadah Haji, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Bertemu di Tanah Suci
Jelang Idul Adha 2023: Ritual bagi Muslim yang Tidak Tunaikan haji
Di Sela-Sela Ibadah Haji Ganjar dan Anies Bertemu, Tak Bahas Pilpres
Bus Jemaah Haji Indonesia Terjebak Macet, Ribuan Jemaah Sempat Terlantar di Mudzalifah
Perbankan Syariah Akselerasi Bisnis Halal dan Haji
Katering di Mina Telat, Jumlah Kasur di Tenda Jemaah Haji Indonesia Tak Sesuai Kapasitas