RBG.ID - Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat menyatakan, telah menyetujui penggunaan vaksin pertama untuk virus pernapasan syncytial (RSV).
FDA mengungkapkan vaksin Arexvy telah disetujui untuk digunakan kepada lansia berusia 60 tahun ke atas untuk mencegah penyakit yang disebabkan RSV.
Vaksin Arexvy ini, dikembangkan oleh perusahaan farmasi Inggris GlaxoSmithKline (GSK). GSK menyebutkan vaksin ini merupakan pertama yang disetujui untuk lansia di seluruh dunia.
Baca Juga: Sadis! Tak Hanya Dibacok, Korban di Jatipulo Dilindas Pakai Motor Hingga Tewas
Gejala yang disebabkan infeksi RSV ini sama dengan selesma, seperti demam dan batuk. Namun, virus tersebut dapat juga menyebabkan pneumonia, khususnya di kalangan anak-anak dan lansia.
FDA menyatakan, sekitar 12.500 orang menerima vaksin tersebut dalam sebuah uji klinis.
Disebutkan bahwa vaksin tersebut mengurangi risiko munculnya gejala atau kasus yang lebih parah.
Baca Juga: Warga Dukung Pembangunan Jembatan Cikereteg Bogor, Tapi Minta Jangan Ada yang Dirugikan
FDA juga mengungkapkan, 10 peserta uji klinis mengalami fibrilasi Atrium, jenis Irama jantung yang tidak teratur dalam 30 hari sejak vaksinasi.
GSK akan terus mencermati situasi dalam studi pasca pemasaran.
Para lansia, khususnya yang memiliki penyakit bawaan, termasuk jantung atau paru-paru, atau sistem imunitas yang lemah, berisik menderita sakit parah yang disebabkan oleh RSV.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News
Artikel Terkait
Amerika Jual Senjata Rp 16,3 Triliun
Cacar Monyet di Amerika Serikat Masih yang Tertinggi di Dunia, Ada 20.733 Kasus
Amerika Serikat Sediakan Roket Hydra-70 Untuk Ukraina
Bank Sentral Amerika Serikat Kembali Naikan Suku Bunga Acuan
Amerika Serikat Akan Buka Kedutaan Baru di Tonga