Minggu, 21 Desember 2025

Ambisi Ingin Gusur dan Kuasai Wilayah Gaza, Presiden AS Donald Trump Terancam Dimakzulkan!

- Sabtu, 8 Februari 2025 | 09:51 WIB
Potret Presiden AS Donald Trump ( Tangkapan layar X @DonaldTNews.)
Potret Presiden AS Donald Trump ( Tangkapan layar X @DonaldTNews.)


RBG.id - Anggota DPR Partai Demokrat, AI Green, mengumumkan rencana untuk mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Green menegaskan ia tidak akan melobi siapa pun untuk mendukung upayanya, meskipun langkah tersebut belum mendapat banyak dukungan dari rekan-rekannya di Kongres.

Jika berhasil, Trump akan menjadi presiden pertama dalam sejarah Amerika Serikat yang dimakzulkan tiga kali, setelah sebelumnya mengalami dua kali pemakzulan selama masa jabatannya.

Baca Juga: Ngeri, Dua Orang Pekerja Pembersih Kaca Ditemukan Tewas Usai Jatuh dari Lantai 8 di Pakuwon Mall Bekasi

"Saya akan mengajukan pasal pemakzulan terhadap presiden atas perbuatan tercela yang telah diusulkan dan dilakukan," kata AI Green dalam keterangan pidatonya, dikutip RBG.id dari Kompastv pada Sabtu, 8 Februari 2025.

Upaya terbaru Green ini dipicu oleh pernyataan Trump terkait situasi di Gaza.

Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Donald Trump mengusulkan agar Amerika Serikat "mengambil alih" Gaza dan "meratakan" wilayah tersebut dengan dalih pembangunan ekonomi.

Baca Juga: Benarkah Jarang Sikat Gigit Ternyata Bisa Bikin Pikun, Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Para Ahli

Pernyataan kontroversial ini mendapat kecaman dari Al Green, yang menganggapnya tidak dapat diterima.

Meski demikian, usahanya untuk mengajukan pemakzulan terhadap Trump belum memperoleh dukungan signifikan dari sesama anggota Partai Demokrat.

Sementara itu, Ketua Fraksi Demokrat di DPR, Pete Aguilar, menegaskan partainya saat ini tidak memprioritaskan langkah pemakzulan tersebut.

Baca Juga: Mengapa Lansia Rentan Alami Hipoglikemia yang Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Kronis ? Ini Lho Penyebabnya

"Mereka bukan ternak yang bisa dihalau sesuka hati. Mereka adalah manusia, dan ini adalah tanah mereka," lanjutnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X