RBG.id - Anggota DPR Partai Demokrat, AI Green, mengumumkan rencana untuk mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Green menegaskan ia tidak akan melobi siapa pun untuk mendukung upayanya, meskipun langkah tersebut belum mendapat banyak dukungan dari rekan-rekannya di Kongres.
Jika berhasil, Trump akan menjadi presiden pertama dalam sejarah Amerika Serikat yang dimakzulkan tiga kali, setelah sebelumnya mengalami dua kali pemakzulan selama masa jabatannya.
"Saya akan mengajukan pasal pemakzulan terhadap presiden atas perbuatan tercela yang telah diusulkan dan dilakukan," kata AI Green dalam keterangan pidatonya, dikutip RBG.id dari Kompastv pada Sabtu, 8 Februari 2025.
Upaya terbaru Green ini dipicu oleh pernyataan Trump terkait situasi di Gaza.
Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Donald Trump mengusulkan agar Amerika Serikat "mengambil alih" Gaza dan "meratakan" wilayah tersebut dengan dalih pembangunan ekonomi.
Baca Juga: Benarkah Jarang Sikat Gigit Ternyata Bisa Bikin Pikun, Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Para Ahli
Pernyataan kontroversial ini mendapat kecaman dari Al Green, yang menganggapnya tidak dapat diterima.
Meski demikian, usahanya untuk mengajukan pemakzulan terhadap Trump belum memperoleh dukungan signifikan dari sesama anggota Partai Demokrat.
Sementara itu, Ketua Fraksi Demokrat di DPR, Pete Aguilar, menegaskan partainya saat ini tidak memprioritaskan langkah pemakzulan tersebut.
"Mereka bukan ternak yang bisa dihalau sesuka hati. Mereka adalah manusia, dan ini adalah tanah mereka," lanjutnya.***
Artikel Terkait
Siapa Salwan Momika? Pengungsi Irak Pembakar Al Quran di Swedia, Tewas Ditembak saat Live TikTok
Sederet Kontroversi Salwan Momika, Pria Asal Irak yang Tewas Ditembak saat Live TikTok: Bikin Gerakan Anti-Islam Hingga Bakar Al-Quran
5 Fakta Pilu Insiden Tabrakan American Airlines vs Helikopter Black Hawk: Terbelah Jadi Dua hingga Tak Ada yang Selamat
Update! Fakta-fakta Kecelakaan Pesawat AS yang Tewaskan 67 Orang, Media Rusia Sebut Ada 'Kejanggalan'
Ini Sosok 2 Eks Atlet Olimpiade Rusia yang Jadi Korban Tragedi Tabrakan Pesawat AS dengan Helikopter Black Hawk