Kontras antara miliaran dolar yang dialokasikan untuk operasi militer di Timur Tengah dan dukungan terbatas bagi penanganan kebakaran hutan di AS menimbulkan kritik.
Upaya tanggap bencana di California dianggap tidak memadai, dengan tim pemadam kebakaran menghadapi tantangan besar untuk memadamkan api dan melindungi masyarakat yang terdampak.
Presiden Joe Biden menyatakan komitmennya untuk membantu California, namun banyak pihak menilai bahwa sumber daya domestik masih kurang prioritas dibandingkan dengan investasi militer di luar negeri.
Baca Juga: Rahasia Orang Korea Memiliki Tubuh Ramping dan Jarang Terkena Obesitas, Ternyata Doyan Makan Ini
Kebakaran ini memperlihatkan kelemahan dalam mitigasi risiko bencana alam, meskipun AS adalah salah satu negara terkaya di dunia.
Kebakaran California Selatan menyoroti peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam yang terkait dengan perubahan iklim.
Para pakar menyerukan alokasi dana yang lebih baik untuk pencegahan bencana dan perlindungan lingkungan.
Di sisi lain, dukungan AS untuk konflik internasional seperti perang Gaza, yang telah menelan korban lebih dari 43.000 jiwa di Palestina, terus menjadi topik perdebatan global.***
Artikel Terkait
Kebakaran di Gedung Rektorat UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, Ruang Sekretariat Dilalap Si Jago Merah: Berkas Penting Selamat
Malam Tahun Baru Berujung Musibah, Ledakan Petasan Picu Kebakaran Sejumlah Rumah di Cilincing, Satu Orang Alami Luka Bakar
Fakta-Fakta Kebakaran Hutan yang Melanda Los Angeles, Sederet Rumah Selebriti Hollywood Ikut Dievakuasi
Kebakaran Hutan Dahsyat di Los Angeles Disebut Bencana Terburuk Sepanjang Sejarah California, Kerugian Mencapi Rp923 Triliun
Penyebab Kebakaran Hutan Mengerikan di Los Angeles Dipicu Angin Santa Ana, Apa Itu?
Tak Perlu Panik, Begini Cara Menyelamatkan Diri Saat Kebakaran Rumah Terjadi