Minggu, 21 Desember 2025

Ini Alasan Sebanyak 10 Ribu Dokter di Korea Selatan Mogok Kerja dan Buat Rumah Sakit Tolak Pasien

- Jumat, 1 Maret 2024 | 21:46 WIB
Illustrasi stetoskop yang biasa dipakai dokter (Sumber: Pixabay)
Illustrasi stetoskop yang biasa dipakai dokter (Sumber: Pixabay)

RBG.ID - Puluhan ribu dokter di Korea Selatan mogok kerja hingga rela mengundurkan diri dari rumah sakit sebagai aksi protes terhadap pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol.

Aksi unjuk rasa para dokter magang timbul lantaran rencana pemerintah untuk menaikan jumlah siswa yang diterima di sekolah kedokteran menjadi 2.000, atau naik sekitar 67 persen.

Asosiasi dokter di Korea Selatan menyebutkan sekitar 10.000 dokter residen dari seratus rumah sakit besar berpartisipasi dalam aksi demonstrasi ini.

Baca Juga: BPS Sebut Harga Beras di Bulan Februari 2024 Sukses Raih Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Indonesia

Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya sudah mengajukan resign dari rumah sakit.

Tidak hanya melakukan aksi terhadap rencana peningkatan penerimaan mahasiswa baru yang akan dilakukan pemerintan, para dokter tersebut juga keberatan dengan penghasilan yang kecil dan jam tugas yang lama.

Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan mengungkapkan bahwa para dokter yang berpartisipasi dalam aksi tersebut masih menjalani masa pelatihan dan diberi waktu sampai Kamis (29/2) untuk kembali melakukan pekerjaan mereka.

Baca Juga: 4 rekomendasi Wisata Pantai di Kepulauan Riau, Engga Kalah Cantik dari Pantai di Bali Loh

Apabila para peserta demonstrasi tetap melaksanakan aksi protes, maka mereka bakal menjalani konsekuensi hukum.

Kementerian Kesehatan Korea Selatan tidak menjabarkan secara mendetail konsekuensi hukum yang akan terjadi.

Namun, disebutkan jika Kementerian Kehakiman bakal menyelidiki dokter peserta pelatihan yang meninggalkan posisinya.

Baca Juga: Spektakuler! Bogor Rasa Swiss, HTM 20K Aja Gaes Bisa Nikmati Sensasi Pemandangan yang Bikin Takjub View Air Biru Tosca dan Gunung Salak,

Salah satu dokter yang melayangkan resign menuturkan bahwa keputusannya berpartisipasi melaksanakan aksi protes lantaran tidak setuju dengan kebijakan pemerintah.

Seperti diketahui, Presiden Yoon menuturkan akan menaikkan jumlah pelatihan agar lebih banyak dokter yang bisa menyelesaikan masalah yang sudah berlangsung lama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X