Dinas Cuaca Nasional (NWS) dalam pernyataannya menyatakan bahwa kabut super yang menyebabkan terjadinya tabrakan beruntun dapat terbentuk 'ketika campuran asap dan kelembapan yang dilepaskan dari bahan organik lembap yang membakar seperti semak, dedaunan, dan pepohonan, bercampur dengan udara yang lebih dingin dan hampir jenuh'.
Saat kabut super muncul, ujar NWS, jarak pandang di ruas jalan raya dapat menurun sampai kurang dari tiga meter hingga memicu kecelakaan salah satunya tabrakan beruntun yang baru saja terjadi itu.
Artikel Terkait
Terjadi Tabrakan Beruntun di Dekat Bundaran Senayan, Arus lalu Lintas Tersendat
Tabrakan Beruntun di Simpangan Depok, Jalanan Dipenuhi Telur
Tabrakan Beruntun 6 Mobil di Tol Dalam Kota KM 12 Tomang Arah Cawang
Diduga Rem Blong! Sejumlah Truk dan Motor Terlibat Tabrakan Beruntun di Cianjur
Ternyata Ini Alasan Anggota TNI Lawan Arus di Tol MBZ hingga 8 Mobil Tabrakan Beruntun