Saat itu keluarga Samadi mulai berteriak dan berlari keluar dan takut untuk kembali ke dalam rumah.
Berdasarkan survei Geologi Amerika Serikat mengatakan, pusat gempa bumi berada di sekitar 40 kilometer barat laut Kota Herat.
Kemudian disusul oleh tiga gempa susulan yang sangat kuat hingga berkekuatan 6,3 5,9 dan 5,5 skala Richter serta guncangan yang lebih kecil.
Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, gempa bumi dan gempa susulan merusak rumah-rumah di empat desa di distrik Zenda Jan di Provinsi Herat.
Kerusakan parah pada rumah juga dilaporkan terjadi di Provinsi Farah dan Badges.
Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia di Afghanistan menyatakan telah mengirimkan sebanyak 12 ambulans ke Zenda Jani untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit.
"Karena jumlah korban tewas dan korban gempa terus dilaporkan, tim berada di rumah sakit untuk membantu merawat korban luka dan menilai kebutuhan tambahan," kata badan PBB di laman Twitter (X).
"Ambulans yang didukung WHO mengangkut para korban yang sebagian besar berada di sana. Salah satu dari mereka adalah wanita dan anak-anak," imbuhnya.
Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi yang ditunjuk Taliban, mengucapkan belasungkawa atas korban yang meninggal dunia dan terluka di Herat dan Badghis.
Taliban meminta organisasi lokal untuk menjangkau daerah-daerah yang terkena dampak gempa bumi secepat mungkin untuk membantu membawa korban luka ke rumah sakit.
Pihak Taliban juga diminta untuk menyiapkan tempat berlindung bagi para tunawisma dan mengantarkan makanan kepada para penyintas.
Organisasi Taliban juga mengatakan badan keamanan harus menggunakan seluruh sumber daya dan peralatan mereka untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
"Kami meminta rekan-rekan kami yang kaya untuk menawarkan segala jenis kerja sama dan bantuan kepada saudara-saudara kami yang menderita," kata Organisasi Taliban.
Sebelumnya, pada Juni 2022, gempa bumi dahsyat melanda wilayah pegunungan terjal di Afghanistan Timur higga menghancurkan rumah-rumah dari batu bata dan bata lumpur.
Gempa bumi itu merupakan bencana terburuk di Afghanistan dalam dua dekade terakhir dan menewaskan sedikitnya 1.000 orang dan 1.500 korban lainnya alami luka-luka.
Artikel Terkait
Pakistan Berencana Deportasi Warga Afghanistan yang Ilegal, Mengapa?
Pesawat Tentara Militer Amerika Serikat Tembak Jatuh Dron Turki di Suriah Akibat Tewaskan 26 Orang