RBG.ID - Pekerja darurat menemukan lebih dari 1.500 jenazah di reruntuhan kota Derna di Libya timur pada hari Selasa, dikhawatirkan jumlah korban banjir bandang Libya akan bertambah.
Sekitar 10.000 orang korban banjir bandang Libya dilaporkan masih hilang setelah air banjir menerjang bendungan dan menghanyutkan seluruh lingkungan di kota tersebut.
Menurut Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Libya Timur, Mohammed Abu-Lamousha, korban banjir bandang Libya yang tewas di Derna telah melampaui 5.300 orang.
Baca Juga: Revitalisasi Demokrasi Melalui Gerakan Multi-Konteks oleh Kelompok Sipil Lintas Unsur
Libya merupakan negara yang terbagi oleh pemerintahan di timur dan barat. Akibatnya, infrastruktur kurang layak di banyak wilayah.
Pertolongan dari luar baru sampai di Derna pada hari Selasa, lebih dari 36 jam setelah bencana banjir bandang terjadi.
Baca Juga: Batal Nikah, Gadis di Pasuruan Pilih Bunuh Diri di Vila Kosong Prigen
Banjir menghancurkan banyak jalan akses ke kota pesisir yang dihuni sekitar 89.000 jiwa itu.
Rekaman menunjukkan puluhan jenazah yang merupakan korban banjir bandang Libya ditutupi selimut di halaman salah satu rumah sakit.
Menteri Kesehatan Libya Timur mengatakan, lebih dari 1.500 jenazah korban banjir bandang Libya dikumpulkan, dan setengah dari mereka telah dikuburkan pada Selasa (12/9) malam.
Utusan Libya untuk Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, Tamer Ramadan menuturkan, jumlah korban banjir bandang Libya kemungkinan akan lebih tinggi, mencapai ribuan.
Tamer Ramadan menceritakan saat pengarahan PBB di Jenewa melalui konferensi video dari Tunisia, setidaknya 10.000 orang masih hilang.
Tamer Ramadan juga menjelaskan pada Selasa malam bahwa lebih dari 40.000 orang korban banjir bandang Libya telah mengungsi.
“Situasi di Libya sama tidak baiknya dengan kondisi di Maroko”, kata Ramadan, menunjuk pada gempa mematikan yang melanda dekat kota Marrakesh pada Jumat malam.
Artikel Terkait
Pemerintah Maroko Tetapkan Hari Berkabung Nasional Selama 3 Hari
PBB dan Beberapa Negara di Eropa Siap Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Maroko Pasca Gempa 6,8 SR
7 Berita Terkini Gempa Maroko, Paling Mematikan Sejak 1960, Tewaskan 2.000 Lebih Orang
Presiden Jokowi Bicara Investasi, Mobil Listrik hingga Perdamaian Dunia di KTT G20 India
Gempa Maroko Rusak Masjid Bersejarah Abad Ke-12 di Gunung Tinmel
Berduka Akibat Diguncang Gempa, Ini Alasan Maroko Tolak Bantuan dari Prancis
Tewaskan 2.600 Orang, Simak Beberapa Faktor Penyebab Dahsyatnya Gempa Maroko