Atalia Praratya Terbitkan Buku 'Cuma Rindu' yang Membahas Eril, Anak Sulungnya yang Pergi di Sungai Aare

RBG.ID – Memperingati 1 tahun kepergian Emmeril Kahn Mumtadz, yang hanyut di Sungai Aare di Swiss, pada 26 Mei 2022 lalu, sang ibu, Atalia membuat buku untuk mendiang anaknya yang berjudul ‘Cuma Rindu’.

Buku ini akan menceritakan mengenai Eril, putra sulung dari Ridwan Kamil dan Atalia Praratya, selama hidupnya dan beberapa cerita yang tidak pernah diceritakan ke publik.

“Kepulangannya yang sangat indah dan kaya akan hikmah, menyedot perhatian jutaan orang di dunia, bahkan sampai ke Palestina dan benua Eropa,” tulis sinopsis buku ‘Cuma Rindu’.

Baca Juga: Penuh Haru, Atalia Praratya-Istri Ridwan Kamil Menangis Temukan Surat dari Eril Saat Masih Kelas 6 SD

Buku ini akan diproduksi oleh Esensi Erlangga Group dan sudah bisa melakukan pre order sejak 20 Mei lalu. Periode pemesanan dibuka dari 18 Mei – 2 Juni 2023.

Pembeli akan mendapatkan tanda tangan dari Atalia Praratya dan botol minum gratis sebagai merchandise buku ‘Cuma Rindu’.

Kepergian Eril yang tiba-tiba saat itu menggemparkan satu Indonesia. Awalnya Eril, Zara (anak keduanya), dan Atalia Praratya tengah berada di Swiss untuk mencari sekolah perguruan tinggi untuk kedua anaknya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Enggan Menanggapi Soal Namanya Disebut Jokowi Cawapres Ganjar Pranowo

Kedua anaknya pun mengunjungi Sungai Aare di Swiss dan memutuskan untuk berenang di sana. Sungai Aare saat itu arusnya sedang deras karena peralihan musim dari musim dingin ke musim semi.

Eril terbawa arus setelah membantu adiknya Zara keluar dari sungai, tetapi dia tidak dapat tertolong. Mendapati Eril tidak terlihat di sepanjang sungai, pencarian semakin digencarkan sampai masuk berita nasional.

Ridwan Kamil yang tengah berada di luar kota untuk bertugas langsung menyusul keluarganya di Swiss, bergabung mencari Eril.

Baca Juga: Ridwan Kamil Mengaku Prihatin dan Sedih Wali Kota Bandung Yana Mulyana Terkena OTT KPK

Berhari-hari pencarian jasad Eril tidak kunjung ditemukan. Akhirnya keluarga mengumumkan kematian Eril walaupun belum ditemukan tubuhnya.

Pengajian digelar, banyak masyarakat yang mengirimkan doa dan ucapan bela sungkawa. Saat itu, pencarian jasad Eril terus dilakukan, meski keluarganya sudah kembali ke Indonesia.