Untuk prosedur, tim MGDALENAF akan melakukan riset terlebih dahulu kemudian mereka akan menghubungi pelaku usaha melalu WhatApp atau SMS resmi dengan menunjukkan portofolio dimana di dalamnya termasuk memperlihatkan jumlah pengikut media mereka.
Baca Juga: Salah Sasaran, Jefri Nichol Sebar Data Pribadi Warganet di Twitter
“Tim akan memperlihatkan portofolio media MGDALENAF. Salah satu instrumennya adalah jumlah followers. Supaya pelaku usaha tersebut mengerti bagaimana manfaat digitalisasi dari media MGDALENAF,” ungkapnya.
Tahapan di atas hanya untuk perizinan merekam. Setelah itu mereka akan mendatangi lokasi tempat makan tersebut.
“Setelah itu, aku dan tim akan melakukan review tanpa memungut biaya apa pun dan tentunya selalu berinisiatif untuk membayar makanan yang di review,” kata food vlogger lulusan Universitas Indonesia ini.
Setelah video tersebut tayang, respon yang diberikan oleh netizen justru negatif. Mereka mengatakan isi permintaan maaf itu lebih terlihat seperti pembelaan diri dan tidak merujuk kepada kalimat yang menjadi viral di sosial media saat itu.
Simak cerita menarik lainnya di Google News.
Artikel Terkait
Setelah 12 tahun Indonesia Berada di Peringkat 149 FIFA, Ini Daftar Peringkat Negara ASEAN
Polresta Bogor Kota Kerahkan 262 Personil Gabungan Amankan Paskah di 13 Gereja
Penyebab Meninggalnya Rapper AS Coolio Akhirnya Terungkap Usai Enam Bulan Ditemukan Tewas
Kebakaran Rumah Tinggal di Kemayoran Jakarta Pusat, Petugas Kerahkan 13 Mobil Damkar
Bima Arya Ingatkan ASN Pemkot Bogor Jangan Pamer Harta di Momen Lebaran