“Penulisan karakter males banget... plot twist-nya juga gak jelas,” tulisnya penuh emosi, Senin (5/5).
Menanggapi banyaknya respons negatif, Joko Anwar menyampaikan pernyataan terbuka melalui Instagram pada Sabtu (10/5).
Ia menekankan bahwa kritik, baik ilmiah maupun berdasarkan selera, penting bagi kreator untuk memahami audiens dan tetap rendah hati.
“Kalau nggak cocok lagi, ya nggak apa-apa. Bukan berarti salah. Mungkin sudah beda frekuensi,” ujar sutradara Pengabdi Setan itu.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan ekspektasi pribadi kepada seorang kreator, dan menyarankan agar penonton mencari karya dari pembuat film lain yang lebih sesuai dengan preferensi mereka.***
Artikel Terkait
Film Pengepungan di Bukit Duri Boleh Ditonton untuk Usia Berapa? Joko Anwar Peringatkan Soal Batas Usia
Pengepungan di Bukit Duri Menceritakan Tentang Apa? Joko Anwar Ingatkan Soal Kegagalan Negara di Film Terbarunya
Joko Anwar Pilih Tahun 2027 Sebagai Latar Film Pengepungan di Bukit Duri, Ternyata Ini Alasannya
Film Pengepungan di Bukit Duri Raih 71 Ribu Penonton di Hari Pertama Tayang, Joko Anwar: Sampai Ketemu!
Antusias Penonton Meledak, Apakah Film Pengepungan di Bukit Duri Ada Sekuel? Ini Respon Joko Anwar
Film Pengepungan di Bukit Duri Tembus 600 Ribu Penonton dalam Sepekan, Joko Anwar Buka Peluang Sekuel