Masih Ditempati Suku Batak Asli dengan Tampilan Lebih Modern Segini Harga Tiket Masuk Desa Huta Siallagan

RBG.ID - Danau Toba telah meraih Global Geopark UNESCO pada 2020 lalu dan di dalamnya termasuk dengan daerah yang berada sekitarnya diantaranya Desa Huta Siallagan.

Di Pulau Samosir tersebut terdapat satu desa budaya yang termasuk kawasan cagar budaya Batak bernama Huta Siallagan.

Desa Huta Siallagan ini termasuk ke dalam kawasan yang telah direvitalisasi oleh pemerintah setempat. Sehingga dari fasilitas umum yang disediakan sudah nyaman dan modern.

Baca Juga: Bingung Cari Tempat Wisata di Bogor yang Dekat Bekasi dan Jakarta, Lokasi Ini Bisa Jadi Referensi

Revitalisasi Desa Huta Siallagan telah dilakukan sejak 21 Oktober 2020 hingga 16 September 2021. Revitalisasi ini difokuskan pada rumah bolon dan membangun 4 bangunan rumah bolon lainnya. Peresmiannya telah dilakukan sejak Februari 2022.

Selain itu dibangun pula di Desa Huta Siallagan berupa plaza, bangunan kios, Amphiteater, Jalan Lingkungan, Signage, pembangunan sopo anting, hingga IPAL Komunal.

Ada pula Batu Persidangan yang ikonik di Desa Huta Siallagan karena batu ini adalah peninggalan budaya persidangan Batak Toba. Letaknya di dekat pohon keramat bagi suku Batak bernama Hariara.

Baca Juga: Januari Sampai September Bali Telah Mendeportasi 236 WNA, Kebanyakan Asal Rusia

Dari luar Desa Huta Siallagan terlihat seperti benteng karena dahulu benteng tersebut digunakan untuk menghalau binatang dan serangan dari suku lain.

Luas Desa Ambarita hanya 2.400 meter dan dikelilingi tembok batu setinggi 1,5-2 meter yang disusun bertingkat secara rapi.

Menurut sejarah, Desa Huta Siallagan dibangun oleh seorang raja bernama Raja Laga Siallagan, yang merupakan orang dari suku Batak asli.

Baca Juga: Hanya Rp 10 Ribu, Bisa Menikmati Keindahan Alam Tersembunyi di Curug Semar Golek Sukamakmur

Jika berkesempatan berkunjung ke Desa Huta Siallagan maka Anda bisa berkesempatan untuk bertemu dengan keturunan dari Raja Siallagan masih menempati seputaran Desa Ambarita dan melihat makam keturunan Raja di sana.

Saat ini Desa Huta Siallagan dikelola oleh lembaga adat dan juga bekerja sama dengan warga setempat.