Kim Hieora Dituding Pelaku Bullying dan Kekerasan, Pihak Sekolah Buka Suara

RBG.ID - Baru-baru ini dunia hiburan Korea Selatan dihebohkan dengan rumor yang menyeret nama Kim Hieora.

Pasalnya, Kim Hieora dituding sebagai pelaku pembullyan saat berada di bangku sekolah dulu.

Tuduhan mengenai Kim Hieora berawal dari laporan yang dirilis oleh Dispatch pada Rabu (6/7/2023).

Baca Juga: Agensi Kim Hieora Buka Suara Terkait Tuduhan dan Laporan Tentang Masa lalu Sang Artis

Selain itu, Dispatch menyebutkan bahwa Kim Hieora merupakan anggota kelompok iljin (perundungan sekolah) bernama Big Sangji di Sekolah Menengah Putri Sangji.

Atas tuduhan tersebut, pihak agensi Kim Hieora, GRAM Entertainment pada Kamis (7/9/2023), dengan tegas membantah keterlibatan Kim Hieora dalam aktivitas terkait iljin dan kekerasan di sekolah.

Tidak hanya itu, GRAM Entertainment juga akan mengambil tindakan hukum terhadap tindakan jahat yang mencemarkan nama baik aktris mereka.

Baca Juga: Ammar Zoni Dituntut 1 Tahun Penjara Atas Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Pada hari yang sama, SMP Putri Sangji di distrik Wonju, Provinsi Gangwon yang merupakan sekolah dari Kim Hieora merilis pernyataan terkait dengan skandal perudungan itu.

"Kami mengkonfirmasi bahwa aktris Kim Hieora bersekolah di sekolah kami 20 tahun yang lalu, pada tahun 2004," kata pihak SMP Putri Sangji, dilansir dari Daum pada Jumat (8/9/2023).

"Karena artikel online, banyak orang tua dan siswa sepertinya salah paham dan mempunyai persepsi yang kurang baik terhadap sekolah kami yang merupakan tempat berkumpulnya iljin dan pelaku kekerasan di sekolah. Oleh karena itu, kami ingin mengoreksi informasi palsu," sambungnya.

Baca Juga: Ini Kronologi Dirlantas Maki Polisi Yang Terobos Iringan Delegasi KTT ASEAN

Pihaknya juga menegaskan jika artikel yang dirilis Dispatch mengenai Kim Hieora dan SMP Putri Sangji tidak sesuai.

"Staf kami juga mengonfirmasi bahwa laporan dan wawancara yang disebutkan dalam artikel berjudul 'Kim Hieora adalah anggota Big Sangji' tidak benar," jelasnya.

Mereka menegaskan jika hal tersebut tidak sesuai kegiatan pendidikan di sekolah tersebut.

Baca Juga: Ini Aturan yang Harus Ditaati agar Bisa Buang Sampah ke TPAS Sarimukti

"Isi artikelnya tidak sesuai dengan kegiatan pendidikan di sekolah kami hingga tahun 2023," ujar pihak sekolah.

Atas laporan Dispatch, pihak sekolah mengeluhkan ketidakadilan yang mereka alami dan menyayangkan bahwa nama sekolah dan logo sekolah yang disematkan di artikel tanpa sensor telah mencoreng reputasi sekolah

"Sangat disayangkan bahwa nama sekolah kami dan gambar sekolah di latar belakang terungkap dalam artikel tanpa filter, yang telah mencoreng reputasi Sekolah Menengah Putri Sangji, siswa kami, orang tua, dan staf," ungkap pernyataan dari SMP Putri Sangji.

Ikuti berita menarik lainnya di Google News