ekonomi

Pengusaha Tahu dan Tempe di Sukabumi Ancam Mogok Produksi

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 10:08 WIB
Pengusaha tahu Kuring Sukabumi di Jalan Letda T. Asmita RT2/R2, Kelurahan Gedongpanjang, Kecamatan Citamiang, saat beroprasi.

RBG.ID,SUKABUMI - Sejumlah pengusaha tahu dan tempe di Kota Sukabumi, melakukan aksi mogok produksi sejak Jumat hingga Minggu 30 Oktober 2022 besok. Hal itu, terjadi akibat adanya kenaikan harga kedelai yang menjadi bahan pokok pembuatan tahu dan tempe terus melambung tinggi.

Mogok produksi tersebut, sesuai dengan surat edaran Paguyuban Tahu dan Tempe Jawa Barat yang memberitahukan, bahwa para pengrajin bakal meliburkan produksi sehingga tahu dan tempe bakal menghilang di pasaran. Tak hanya itu, dalam surat edaran memberitahukan terkait rencana kenaikan harga tahu dan tempe sebesar Rp5.000 per papan.

Baca Juga: Harga Kacang Kedelai Malambung Tinggi, Perajin Tahu Tempe di Jabar Ancam Libur Produksi

Salah seorang pengusaha tahu Kuring Sukabumi di Jalan Letda T. Asmita RT2/2, Kelurahan Gedongpanjang, Kecamatan Citamiang, Ali Rahman Al Fariz mengatakan, harga dekelai saat ini mencapai Rp14.500 dari sebelumnya seharga Rp12.500 per kilogram.

Sehingga hal itu berdampak terhadap para pengusaha tahu dan tempe. "Karena itu, kami sepakat selama tiga hari akan mogok beroprasi," kata Ali dilansir dari Radar Sukabumi, (grup rbg.id).

Ali menerangkan, jika harga kedelai tidak mengalami penurunan, maka para pengrajin tahu dan tempe sepakat untuk menaikan harga dari sebelumnya harga tahu Rp55.000 akan naik menjadi Rp60.000 per papan.

"Ya, sesuai kesepakatan harga tahu tempe akan naik Rp5.000 per papannya. Begitupun harga tempe akan menyesuaikan," tegasnya.

Halaman:

Tags

Terkini