RBG.ID – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyambut baik agenda perdagangan serta kesepakatan dalam lawatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Tiongkok.
Terlebih karena Tiongkok memiliki keterbukaan untuk menyerap lebih banyak impor dari Indonesia.
’’Namun, kami harap kerja sama perdagangan dan perluasan impor produk Indonesia di Tiongkok ini bisa dimanfaatkan untuk pendalaman supply chain (rantai suplai) industri manufaktur antara Indonesia-Tiongkok. Khususnya di industri-industri yang lebih sophisticated seperti produk elektronik dan berteknologi tinggi, baik dalam bentuk produk setengah jadi maupun produk jadi,’’ papar Ketua Apindo Shinta Widjaja Kamdani.
Kadin Komite Tiongkok Garibaldi Thohir menegaskan, Negeri Panda menjadi satu dari sejumlah negara yang ditargetkan bisa menanamkan investasi di Indonesia.
Dia menyebut perkembangan industri EV (electric vehicle) di dunia belakangan ini sangat maju.
Karena itu, Tiongkok sebagai negara yang cukup pesat melakukan inovasi industri kendaraan listrik diharapkan bisa ikut berinvestasi.
’’Kita nanti berkolaborasi dengan Tiongkok, Korea, dan Amerika. Sehingga Indonesia menjadi pusat pertumbuhan ekosistem baterai (EV) di dunia,’’ ujarnya.
Kamis (27/7), Presiden Jokowi tiba di Tiongkok untuk menjalani lawatan dua hari atas undangan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Dalam pertemuan dengan Xi, kedua negara berkomitmen pada peningkatan kerja sama di sejumlah bidang.
Baca Juga: Desa Purwabakti Lestarikan Budaya Lokal Lewat Gelaran Seren Taun
Mulai dari perdagangan, investasi, kerja sama kesehatan, kerja sama pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), hingga kerja sama riset dan teknologi.
Soal perdagangan, Jokowi mengapresiasi penyelesaian protokol impor dalam sejumlah produk antara Indonesia dan Tiongkok.
’’Ke depan, kita perlu terus mendorong pembaruan protokol dan peningkatan kuota impor sarang burung walet serta penyelesaian protokol impor produk laut Indonesia,’’ ucapnya.