Ada sejumlah faktor utama yang membuat Gudang Garam terpuruk:
1. Kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) – kebijakan pemerintah yang terus naik membuat harga rokok melonjak dan daya beli konsumen melemah.
2. Disrupsi produk alternatif – munculnya rokok elektrik dan vape yang diminati generasi muda menggerus pasar rokok konvensional.
3. Tekanan ekonomi makro – inflasi, biaya produksi meningkat, dan perlambatan ekonomi memperberat beban perusahaan.
Ancaman PHK Massal
Kemerosotan Gudang Garam bukan sekadar angka di atas kertas.
Media Indonesia melaporkan mulai terjadi gelombang PHK di Industri Hasil Tembakau (IHT), termasuk di perusahaan besar seperti Gudang Garam.
Dampaknya bisa meluas ke ribuan karyawan, petani tembakau, hingga rantai pasok ekonomi lokal yang menggantungkan hidup dari industri rokok kretek.
Di media sosial, reaksi masyarakat beragam. Ada yang bersorak, menganggap harga rokok selama ini terlalu mahal.
Namun banyak juga yang khawatir pada dampak sosial lebih luas.***