RBG.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah usai libur Lebaran 2025.
Dilansir RBG.id melalui data yang dihimpun Bloomberg pada Senin (7/4), kurs rupiah di pasar spot sempat berada di level Rp 16.980 per dolar AS.
Namun, dalam kontrak Non-Deliverable Forward (NDF) 1 bulan yang diperdagangkan di bursa offshore, rupiah sempat terpuruk hingga menyentuh Rp 17.171 per dolar AS pada pukul 08.14 WIB.
Ini menandai pelemahan hingga 148 poin dan menjadi level terendah sepanjang sejarah perdagangan rupiah di pasar forward.
Baca Juga: Lucky Hakim Minta Maaf Usai Liburan ke Jepang Tanpa Izin, Dedi Mulyadi: Ada Aturannya!
Pelemahan nilai tukar rupiah ini terjadi serentak dengan mata uang kawasan Asia lainnya.
Ringgit Malaysia memimpin penurunan dengan depresiasi 0,7 persen, diikuti peso Filipina 0,63 persen, won Korea 0,47 persen, dan yuan offshore 0,21 persen.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan bahwa sentimen "risk-off" tengah mendominasi pasar global, terutama pasar ekuitas dan mata uang negara berkembang.
Baca Juga: Pecahkan Rekor! Rupiah Tembus Rp 17 Ribu per Dolar AS, Ini Langkah DPR Guna Menstabilkan Harga Pasar
Penyebab utamanya adalah pernyataan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, yang menegaskan tidak ada penundaan dalam kebijakan tarif impor era Trump.
“Sentimen risk-off masih sangat kuat. Mata uang emerging markets termasuk rupiah mengalami tekanan signifikan,” ujar Lukman, dikutip dari Kompas.com.
Ekonom Minta Prabowo Evaluasi
Di sisi lain, Ekonom Senior INDEF, Fadhil Hasan, menyoroti faktor domestik sebagai pemicu tambahan pelemahan rupiah.