RBG.ID - PT Bank Jabar Banten Syariah (Bank BJB Syariah) mengalami penurunan laba bersih sebesar 60% pada kuartal pertama tahun 2024.
Menurut laporan keuangan yang dipublikasikan di situs resmi perusahaan pada Jumat (17/5/2024), laba bersih tercatat hanya Rp6,4 miliar, jauh menurun dari Rp15,93 miliar yang tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan setelah distribusi bagi hasil Bank BJB Syariah mengalami peningkatan sebesar 9,42% year-on-year (yoy), mencapai Rp144,33 miliar, dibandingkan dengan pendapatan sebesar Rp131,91 miliar pada tahun sebelumnya.
Namun, pendapatan non-bunga atau fee based income mengalami penurunan sebesar 26,22% yoy, menjadi Rp14 miliar dari sebelumnya Rp18,92 miliar.
Meskipun Bank BJB Syariah mengalami penurunan laba bersih yang signifikan, hal ini menunjukkan adanya tantangan dalam menjaga profitabilitasnya.
Kenaikan beban operasional dan penurunan pendapatan non-bunga menjadi faktor utama yang mempengaruhi kinerja keuangan bank pada kuartal pertama tahun ini.
Meskipun demikian, dengan rasio NPF yang menurun, Bank BJB Syariah berhasil menjaga kualitas pembiayaan yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Ini menandakan, bank BJB Syariah mampu mengelola risiko kredit dengan lebih efektif, meskipun menghadapi peningkatan beban operasional.
Secara keseluruhan, meskipun laba bersih Bank BJB Syariah mengalami penurunan signifikan, bank ini masih menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang positif dalam beberapa aspek kinerja keuangannya.
Dengan penyesuaian strategi yang tepat, Bank BJB Syariah dapat mengatasi tantangan yang ada dan kembali meningkatkan profitabilitasnya di masa mendatang.
Manajemen Bank BJB Syariah perlu memonitor secara terus-menerus dinamika pasar dan menyesuaikan strategi bisnisnya untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Ini akan membantu bank untuk tetap kompetitif dan mencapai tujuan keuangan jangka panjangnya.