Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen BSI untuk memberikan pelayanan yang optimal dan memastikan ketersediaan likuiditas selama periode penting ini, yaitu mulai dari 22 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024.
Baca Juga: Kim Nam Hee Dalang di Balik Kasus Lee Sun Kyun Ditangkap, Ternyata Miliki Catatan Kriminal
“Akhir tahun adalah salah satu periode dengan tingkat transaksi yang lebih tinggi dari biasanya. Oleh karena itu, sebagai langkah proaktif, BSI akan mengoptimalkan layanan berbasis e-channel, seperti mesin ATM dan pelayanan di kantor cabang,” kata Hery.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa puncak transaksi tunai diperkirakan akan terjadi dua pekan menjelang akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan digital BSI melalui ATM dan BSI Mobile yang dapat diakses di manapun dan kapanpun selama 24 jam.
Hal tersebut akan memastikan transaksi finansial nasabah dapat berjalan secara real-time.
Saat ini, BSI telah mengoptimalkan teknologi dengan lebih dari 1.100 kantor cabang dan 2.559 mesin ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Para nasabah bisa melakukan transaksi terbatas seperti transaksi pembayaran Pertamina dan Institusi, setor tunai atau cek non kliring, penarikan tunai atau cek non kliring, pembukaan rekening, transaksi setoran pajak, penanganan keluhan serta transaksi lainnya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.
Selain itu, BSI juga memberikan kemudahan bagi nasabahnya dengan menyediakan layanan transaksi penarikan uang tunai di gerai Indomaret dan Alfamart di seluruh Indonesia.
Dengan langkah-langkah proaktif tersebut, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan, tidak hanya menegaskan kesiapan pihaknya menghadapi lonjakan transaksi akhir tahun, tetapi juga terus berkomitmen untuk memberikan pengalaman perbankan yang aman, nyaman, dan efisien bagi nasabah BSI. (*)