RBG.ID - Sejak tahun 1955, PT. Mulia Knitting Factory telah berkonsentrasi pada pasar pakaian dalam Indonesia dengan produk unggulannya, Rider Underwear.
Selama 68 tahun menjaga kualitas bahan dan selalu melakukan inovasi di bawah kepimpinan Hanan Supangkat yang merupakan generasi ke empat setelah Henry Supangkat, Max Mulyadi Supangkat dan Phan Tjen Kong selaku pendiri PT Mulia Knitting Factory.
Melalui program Rider Peduli sebagai bentuk dari Corporate Social Responsibility (CSR), Rider membuat Sumur atau Sumber Air Bersih di kampung Pamoyanan, Bantaragung, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dengan kedalaman 30 hingga 40 meter, Jumat (15/12/2023).
Pembuatan sumur tersebut juga dibarengi dengan renovasi 1 (satu) buah Musala yang aktif dan sudah dibangun sejak tahun 1983 yaitu Musala Al Ikhlas sebagai salah satu pusat beribadah warga sekitar.
Sumur air bersih dan renovasi Musala tersebut dapat memenuhi manfaat untuk 76 Kepala Keluarga atau sekitar 150 jiwa.
Selama ini warga Pamoyanan menggunakan air sungai Cikaler yang berada cukup jauh dari pemukiman dan juga kondisi airnya yang kurang layak untuk dikonsumsi.
Apalagi pada saat musim kemarau di mana kondisi debit air sungai yang sedikit dan juga digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Sebenarnya, sempat ada ada program Pamsimas namun karena sumber air yang terlalu jauh sehingga program tersebut tidak terealisasi.
Sebelumnya, Program CSR Rider melalui Rider Peduli telah melakukan berbagai kegiatan CSR, termasuk pembangunan jembatan di Brebes dan khitanan massal di Karawang hingga berbagai kegiatan CSR lainnya.
Baca Juga: Menjelajahi Alat Peningkatan dan Retouching Gambar di Editor Foto Online CapCut Creative Suite
Namun, kali ini dikarenakan dampak kekeringan yang dialami sebagian besar wilayah di Indonesia sehingga banyak warga yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih, maka Rider berkomitmen untuk membuat sumur atau sumber air bersih sebanyak 7 (tujuh) titik yang berlokasi di Nganjuk-Jawa Timur, Kebumen-Jawa Tengah (3 titik), Banyumas-JawaTengah, Majalengka-Jawa Barat, dan terakhir di Sukabumi-Jawa Barat.