Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Depok, Abdul Rahman mengatakan, target pemilih pemula yang ditentukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yakni 77,5 persen. Maka dari itu, guna mempersiapkan pemilih pemula, dilakukan sosialisasi.
“Kami terus melakukan sosialisasi, baik kepada pemilih pemula maupun masyarakat dan unsur-unsur lainnya. Serta koordinasi dengan seluruh jajaran,” jelas Abdul Rahman kepada Harian Radar Depok (grup RBG.id), Selasa (3/1).
Pada 2022, kata Abra –sapaan Abdul Rahman-, sudah melakukan sosialisasi Pemilu ke 11 SMA/SMK/MTS di Kota Depok. Selain itu, sosialisasi juga dilaksanakan di kelurahan.
“Sebanyak 1.100 siswa sudah kami sosialisasi dan 500 orang tiap kelurahan,” imbuh dia.
Abra menegaskan, partisipasi pemilih pemula dalam Pemilu sangatlah penting. Itu sebagai gerbang pembuka pendidikan berpolitik bagi generasi muda. Selain itu, melalui Pemilu, jiwa dan semangat nasionalisme yang tinggi dapat tumbuh demi menegakkan dan mengawal jalannya demokrasi.
“Pemilih pemula diharapkan bisa menyadari makna satu suara dalam pemilu. Karena hal itu akan menentukan nasib bangsa di masa mendatang,” tegas dia.
Pemilih pemula yakni, Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah berusia 17 tahun. Atau sudah pernah menikah yang mempunyai hak pilih, dan sebelumnya belum termasuk pemilih karena ketentuan undang-undang.
Adapun stratergi yang digunakan, guna menarik pemilih pemula. Dengan menyampaikan informasi pemilu secara langsung dan dilakukan juga lewat media sosial. Membangkitkan kesadaran dan daya kritis pemilih pemula, tentang hak pilihnya. Sehingga pemilih pemula memiliki pemahaman akan pentingnya pemilu dan pemilihan.