Imam membeberkan, komoditas yang dianggap menjadi faktor kenaikan angka inflasi adalah beras, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, bawang merah, cabai rawit, minyak goreng, gula pasir, bawang putih, daging sapi dan tepung terigu.
“Dan komunitas pangan terpilih serta menjaga mata rantai distribusinya seperti listrik, bensin, solar, bahan bakar rumah tangga,” sebutnya.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menurunkan tim ke Sulawesi Tengah untuk melakukan monitoring evaluasi (monev), asistensi, dan peningkatan kapasitas untuk mempercepat realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2022.
Selain itu, Tim Kemendagri juga mendorong pengendalian dan penanganan inflasi, serta penguatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri, Agus Fatoni mengingatkan, agar pemerintah daerah (pemda) segera melaksanakan berbagai strategi untuk mempercepat realisasi APBD. Misalnya, pemda jangan ragu dalam melakukan lelang dini.
“Pemda segera melakukan lelang dini sesuai ketentuan perundang-undangan. Selain itu juga, melaksanakan pelatihan pengelolaan keuangan daerah untuk meningkatkan kapasitas SDM,” papar Fatoni.
Selain itu, penguatan leadership kepala daerah dan kepala OPD dalam memimpin jalannya pelaksanaan kegiatan dan anggaran sesuai rencana yang ditetapkan. Kemudian, mendorong percepatan penyelesaian administrasi pertanggungjawaban keuangan baik oleh bendahara pengeluaran maupun PPTK dan PA/KPA di setiap OPD.