Senin, 22 Desember 2025

Hadapi Gagal Ginjal Akut, UI Sarankan Bentuk Tim Pemantauan Balita

- Rabu, 26 Oktober 2022 | 21:36 WIB
WEBINAR: FKUI Kota Depok mengadakan webinar kesehatan membahas pengaruh etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dalam ketersediaan obat sirup yang disebut-sebut sebagai penyebab gangguan ginjal akut pada anak. FOTO: UI FOR RADAR DEPOK
WEBINAR: FKUI Kota Depok mengadakan webinar kesehatan membahas pengaruh etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dalam ketersediaan obat sirup yang disebut-sebut sebagai penyebab gangguan ginjal akut pada anak. FOTO: UI FOR RADAR DEPOK

RBG.id, DEPOK -- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), telah menerima laporan peningkatan yang tajam kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA)/Acute Kidney Injury (AKI) pada anak. Terutama yang berusia di bawah 5 tahun.

Jumlah kasus yang dilaporkan hingga 25 Oktober 2022 sebanyak 255 yang tersebar di 26 provinsi, dengan angka kematian pasien yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mencapai 65%. Bahkan, salah satu korban meninggal akibat penyakit ini adalah seorang balita warga Kota Depok.

Kemenkes RI bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ahli Epidemologi, IDAI, Farmakolog, dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut pada anak.

Untuk membantu pemerintah menganalisa masalah ini, Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengadakan webinar kesehatan membahas pengaruh etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dalam ketersediaan obat sirup yang disebut-sebut sebagai penyebab gangguan ginjal akut pada anak.

Dekan FKUI, Prof Fahrial Syam menyampaikan, perkembangan kejadian gagal ginjal akut di Indonesia yang peningkatannya luar biasa. FKUI dan RSCM telah memonitor terjadinya peningkatan kasus gagal ginjal yang dihubungkan, dengan kemungkinan adanya kandungan etilen glikol dalam paracetamol.

Pemerintah menghimbau agar masyarakat, untuk sementara waktu, tidak menggunakan sediaan berbentuk sirup, terutama yang mengandung paracetamol. Sampai sejauh ini, BPOM merilis lima produk yang sudah ditarik dari peredaran.

Menurutnya, kondisi ini memang cukup meresahkan masyarakat karena selama ini ketersediaan sirup menjadi andalan. Baik oleh dokter maupun masyarakat, untuk mencari pertolongan pertama saat anak mengalami demam. Ketika disampaikan bahwa ada sesuatu yang dicurigai menyebabkan penyakit gagal ginjal, tentu ini membuat masyarakat panik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X