RBG.id, DEPOK -- Air bah itu datang tiba-tiba. Rabu (12/10), sekira pukul 15:00 WIB, air di Curug Kembar RT6/4 Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, menjadi cokelat. Deruan suara derasnya aliran air, membuat panik 105 siswa SMPIT AL-Hikmah Kota Depok.
Suasana happy berubah menjadi 180 derajat. Niat sekolah di Kelurahan Tugu, Cimanggis Kota Depok itu membuat siswa menjadi seorang pemimpin, menjadi duka.
Puluhan siswa masih ada yang di dataran atas, dan ada juga yang sedang menyebrang sungai. Sayang, bah cokelat itu langsung menyapu sejumlah siswa yang di aliran sungai.
Masih terngiang diingatan Asyifa Nur Janah, saat tracking dibebatuan hendak pulang menuju tenda yang diiringi hujan, bingung harus meneduh dimana. Bersama puluhan temannya, dia melanjutkan perjalanan meski harus menyebrang sungai.
Asyifa lolos, meski sempat terpleset dan nyaris terseret arus. Tapi, tidak dengan rombongan yang dibelakangnya.
“Saya sempat terpleset dan berhasil diselamatkan teman-teman. Saat itu cuaca mendung dan ada geluduk. Amira teman saya sekelas tidak bisa diselamatkan. Begitu juga dengan Tara Taskin, Raja Alfa dan Andini,” jelas Asyifa Kepada Harian Radar Depok (grup RBG.id), saat takziah ke rumah almarhumah Amira Hana di Jalan Kober, Gang Kesadaran, RT3/5, Pondok Cina, Beji, Kota Depok, Kamis (13/10).
Ayah almarhumah Amira Hana, Aipda Wawang Sidik Purnomo mengatakan, mendapatkan informasi anaknya menjadi korban hanyut terseret arus sungai dari pihak sekolah.