Koordinator AMDB, Pardong mengatakan, AMDB merupakan gabungan dari sejumlah elemen masyarakat maupun komunitas di Kota Depok seperti GMBI, FPKD, KAPOK, FPS2D, JARPEL, JMD, Serikat Petani Depok, Parade Keadilan, FWT, LPPPPI, MPGPI, KSA, dan lain-lain.
“Naiknya harga BBM membuat rakyat kecil tercekik karena dampak dari kenaikan tersebut membuat sejumlah barang kebutuhan pokok masyarakat ikut naik,” ungkapnya.
Ketua GMPI Depok, Andi Hunter menambahkan bahwa pemerintah telah berlaku zalim kepada rakyat, dengan menaikkan harga BBM di tengah kondisi masyarakat yang mulai bangkit dari pandemi.
“Kami menolak kenaikan BBM,” ujar aktifis yang dikenal cukup vokal ini.
Pembina KSA, Samsudin Aloy menyatakan, pemberian BLT pada masyarakat bukan jalan keluar yang tepat. Apalagi, nominalnya terlalu kecil dibanding dampak dari kenaikan BBM ini.
“Sungguh miris saya mendengar keluhan warga. Ada tukang gorengan mengadu sama saya, serba salah katanya. Menaikkan harga jual, maka omzet menurun. Dikecilkan volume gorengannya orang-orang pada protes,” tuturnya. (rd/ger)
Reporter: Gerard Soeharly
Editor: M. Agung
Sumber: Radar Depok