“Baru pertama kali ada korban jiwa 2 orang, ayah dan anak. Sementara, istrinya selamat,” tutur Welman.
Menurut Welman, penyebab kebakaran itu dipengaruhi beberapa faktor seperti kebocoran gas dan pembakaran sampah. Namun, kasus terbanyak diakibatkan konsleting aliran listrik.
“Penyebab kebanyakan korslet, sisanya gas, sampah dan lain-lain,” terangnya.
Sebab itu, dia memberikan imbauan kepada masyarakat untuk meminimalisir terjadinya kebakaran yang diakibatkan konsleting aliran listrik.
“Pertama, menggunakan peralatan elektronik sesuai dengan prosedur dan kualitas standar yang ditetapkan dengan tidak menggunakan satu stop kontak untuk banyak barang elektronik,” imbau Welman.
Selanjutnya, sebut dia, melakukan perawatan instalasi listrik secara berkala, paling tidak dalam kurun waktu 10 tahun, pengecekan bisa dilakukan secara mandiri maupun dibantu oleh petugas PLN.
Kemudian, matikan peralatan yang menggunakan listrik saat selesai digunakan.
“Keempat, tidak mengganti sekring pemutus arus listrik induk tanpa izin dari PLN,” ucap Welman.