RBG.ID, DEPOK – Suara Aliansi Nasional Reformasi KUHP dan Aliansi Mahasiswa belum juga digubris, Rabu (29/6). Tiga tuntutan yang dipaparkan saat aksi demo tentang RKUHP di Gedung DPR RI dan Istana Negara, tanpa jawaban. Ditunggu hingga pekan depan, jika belum ada tanggapan mahasiswa siap demo besar-besaran lebih besar dari 2019.
Ketua BEM UI, Bayu Satrio Utomo menerangkan, berbagai cara telah dilakukan, termasuk audiensi dan aksi simbolik telah dilakukan. Namun, pemerintah tidak sama sekali merespon ketiga tuntutan tersebut.
“Pertama, draf RKUHP belum dapat diakses oleh publik. Kedua, pembahasan mengenai pasal-pasal yang melanggar kebebasan berpendapat dan berekspresi warga negara masih tidak dibuang,” terangnya kepada Harian Radar Depok (grup RBG.id), Rabu (29/6).
Baca juga: Ini Tiga Tuntutan Mahasiswa UI di Ulang Tahun Jokowi
Lalu kata Bayu, dengan tidak terpenuhinya kedua poin tuntutan, poin ketiga tuntutan telah menerangkan secara jelas sikap aliansi atas ketidakpedulian pemerintah dan DPR RI.
“Kami akan menjemput Ketua DPR RI dan turut meminta Presiden RI untuk memberikan jawaban atas semua tuntutan kami. Kami tetap menuntut atas keterbukaan draf RKUHP, agar masyarakat dilibatkan,” tegasnya.
Terutama hal yang penting lainnya, segera membuang pasal-pasal bermasalah dalam RKUHP yang turut mengancam HAM dan demokrasi. Adapun tiga tuntutan buntut aksi elemen massa tidak digubris.