Arif menjelaskan, ratusan vasksin PMK itu akan mulai didistribusikan ke kota/kabupaten dan mulai besok vaksinasi PMK hewan ternak akan dimulai. Menurutnya, prioritas vaksin PMK akan diberikan kepada peternak sapi perah yang sangat berdampak atas kemunculan wabah PMK, belakangan ini.
“Prioritasnya tetap sentra sapi perah. Sentra itu ada di Kabupaten Bandung seperti Pangalengan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Garut, Sumedang, Kuningan, dan Bogor,” jelasnya.
Pada vaksinasi PMK ini, DKPP Jabar juga menggandeng Koperasi Sapi Perah Indonesia untuk kemudian nanti hasilnya akan dimasukan ke dalam sistem informasi kesehatan hewan nasional.
“Nanti akan kelihatan berapa yang sudah akan divaksin, basisnya NIK peternaknya,” tuturnya.
Ia memaparkan, idealnya Provinsi Jabar membutuhkan hingga 1,8 juta dosis vaksin PMK untuk tiga kali dosis kepada setiap hewan ternak. Adapun menuju 1,8 juta dosis, DKPP Jabar baru mengusulkan sebanyak 600.000 vaksin untuk satu kali dosis vaksin PMK.
“Kalau kita (Jabar) populasi meminta di angka 600.000 untuk satu kali. Itu semua hewan, termasuk domba dan kambing. Sekarang baru 120.000 yang datang, ya mudah-mudahan diberikan lagi,” ungkapnya.
“Kalau itu tiga kali karena kan harus ada pengulangan kedua, Yang kedua itu (rentang waktu) 1 bulan, dan booster itu 6 bulan. Jadi satu sapi itu bisa 3 kali dosis vaksin,” tandasnya. (ger)