RBG.ID, DEPOK – Berkolaborasi dengan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia (MIKTA) menggelar kegiatan yang bertajuk Kerawanan pangan dan kekurangan gizi terus mengancam jutaan orang di dunia.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Universitas Islam Internasional Indonesia atas fasilitasi Panel ini dan mendukung kemampuan MIKTA untuk mencapai hasil nyata dengan meningkatkan kesadaran tentang ketahanan pangan,” ungkap Dubes Turki, Askin Asan.
Sebagai Ketua MIKTA, kata Askin, Turki memiliki tujuh wilayah kerjasama tetap dengan MIKTA yakni tata kelola energi, kontra-terorisme, peackeeping, perdagangan dan ekonomi, kesetaraan gender, tata pemerintahan yang baik dan demokrasi serta pembangunan.
“Hari ini kita akan menyoroti ketahanan pangan. Kerawanan pangan adalah masalah besar dan harus ditangani dengan cara yang sangat serius,” tuturnya.
Menurut dia, pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia sejak 2020 telah memicu naiknya jumlah penduduk yang kelaparan dan kekurangan gizi.
Perang di Ukraina dalam beberapa bulan terakhir telah memperburuk situasi pangan global bagi negara-negara yang bergantung pada impor dari Ukraina dan Rusia tanpa pengganti yang layak.
“Pada saat yang sama, pertanian global menghadapi banyak tantangan di tengah populasi dunia yang terus bertambah. Selain itu, muncul persaingan yang keras dalam penggunaan lahan yang terbatas seperti harga makanan, bahan bakar, dan pupuk juga terus meningkat. Perubahan iklim adalah tantangan serius lainnya yang sedang kitra hadapi,” ungkap Askin.