Kurangi Sampah Anorganik, YBSS Edukasi Masyarakat Lewat Pos Pandai 

RBG.ID-BOGOR, Yayasan Bumi Selaras Sejahtera (YBSS) kembali roadshow mengedukasi masyarakat agar dapat mengubah perilaku hidup bersih dan sehat.

Mereka menyimpan penyimpanan sampah modern bertuliskan Pos Pandai atau Pusat, Olah Sampah, Pilah, Ambil, Nabung, Daur Ulang, Alat dan Inovasi.

Adapun sasaranya kali ini masyarakat di Kampung Dukuh Jawa RW 06, Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Di lokasi tersebut, penggagas dan penggerak YBSS menyampaikan pentingnya menjaga lingkungan yang harus dimulai dari diri sendiri atau sumbernya.

Baca Juga: Duh, Tumpukan Sampah Berserakan di Pesisir Pantai Citepus

Ketua YBSS, Muhamad Sulton Abdul Aziz mengatakan, Pos Pandai ini merupakan pengembangan dari tiga program YBSS yang selama ini sudah dilakukan yaitu bank sampah, TPS 3R dan rumah kreatif yang terletak di wilayah Rangga Mekar, Kecamatan Bogor Selatan.

“Pos Pandai ini lebih menekankan komunikasi, sarana dan teknologi yang kedepannya kami lebih menguatkan komunikasi tentang pemilahan sampah dari sumbernya. Pos Pandai sebuah singkatan dari Pusat Olah Sampah Pilah Ambil Nabung Daur Ulang Alat dan Inovasi,” kata Sulton.

Dijelaskan Sulton, program Pos Pandai ini bekerja sama dengan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, kemudian disosialisasikan kepada masyarakat, dengan tujuan membiasakan diri agar masyarakat mulai memilah-milah sampah sesuai jenisnya.

Baca Juga: Bakar Sampah di Bekasi, Satu Rumah Terbakar, Satu Warga Tewas

“Jadi tujuan utama kita adalah meminimalisir timbunan sampah yang terjadi dilingkungan sekitar, dengan cara menyimpan sampah-sampah (anorganik) ke tempat yang sudah kami siapkan, yang bertuliskan Pos Pandai,” ujar dia.

Wilayah Cikaret ini, kata Sulton, merupakan lokasi ke lima selama program Pos Pandai di digulirkan pada 2022 lalu. Sedangkan pada alat modern Pos Pandai terdapat tiga jenis pemilahan sampah anorganik, yakni plastik, logam, beling dan kertas.

“Alat ini sekarang kita serahkan ke warga untuk mengelola 3 jenis sampah tersebut, dan nantinya sampah-sampah tersebut kita angkut ke Bank Sampah yang sudah kita kelola selama ini,” papar dia.

Sulton menjelaskan, saat ini sebagian masyarakat masih berpikir sampah itu kotor, padahal jika dikelola dengan baik dan maka sampah tidak akan menjadi sumber masalah. 

“Saat sampah organik dan anorganik bercampur itu yang menjadi sumber masalah dan juga bau,” ungkap Sulton. Kedepan akan ada satu koordinator sekaligus akan mengedukasikan kembali ke masyarakat agar mengerti, dan paham menyimpan sampah modern Pospandai.