RBG.ID – Seorang anak korban meninggal tertimpa runtuhan tembok halaman rumah saat diterjang banjir di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (13/2).
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Barat, Khalid menuturkan, korban meninggal usai tertimpa runtuhan tembok halaman rumah saat diterjang banjir.
Saat kejadian, anak yang berusia 8 tahun itu sedang ditemani neneknya tidur di bale-bale.
BACA JUGA:Ayah Nagita Slavina, Gideon Tengker Gugat 10 Aset Harta Gono-Gini Ke Rieta Amilia
“Kejadiannya begitu cepat (banjir bandang). Karena anak ini takut dengan petir, kemudian minta tidur di bale-bale depan rumah ditemani nenek. Saat itu banjir datang dengan cepat menerjang tembok halaman rumah lalu roboh. Si nenek selamat, namun anak ini tidak terselamatkan,” kata Khalid, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Barat dalam keterangannya, Selasa (14/2).
Menurut Khalid, banjir terjadi dipicu oleh curah hujan yang tinggi, sejak Minggu (12/2) pukul 10.00 WITA hingga Senin (13/2) pagi.
Selain itu, beberapa drainase juga mengalami penyempitan oleh sedimentasi, maupun sampah dan faktor lain.
BACA JUGA:Hanya Ada 1 DNA, Polisi: Perempuan Usia 51 Tahun di PIK Tewas Akibat Bunuh Diri
Oleh sebab itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan lintas instansi untuk mengatasi permasalahan tata kelola lingkungan.
“Kami akan berkoordinasi dengan instansi-instansi yang ada untuk memperbaiki saluran air dan sebagainya sebagai antisipasi bencana susulan. Curah hujan masih tinggi,” terang Khalid.
Sementara itu, berdasarkan laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir di Kabupaten Lombok Barat sudah berdampak pada 2.089 KK yang berada di empat desa.
Wilayah desa yang terdampak di antaranya Desa Gempol, Desa Persiapan Pengantan, Desa Sekotong Tengah di Kecamatan Sekotong dan Desa Senteluk di Kecamatan Batulayar.
Banjir dengan tinggi muka air di 30-70 sentimeter itu sudah mengakibatkan lima rumah rusak ringan.