RBG.ID - Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga, kabupaten Bogor kini kondisinya memprihatinkan.
Gedung ruang kelas hingga ruang guru Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga sudah tidak ada lagi. Rata dengan tanah.
Setiap hari dalam melakukan aktivitas belajar mengajar, para siswa dan guru Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga harus menumpang.
"Ya, kami menumpang di SMP Muhammadiyah," ujar Wakil Kepala bidang Kesiswaan Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga, Lili Rusli.
Menurut dia, Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga berdiri sejak tahun 1977 dan merupakan sekolah Muhammadiyah tertua yang di Kabupaten Bogor.
Kini, Lili dan guru lainnya berharap gedung Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga dapat kembali berdiri.
Sebelum ada sekolah negeri dan lembaga pendidikan lainnya, kata dia, Madrasah Aliyah Muhammadiyah Jasinga telah aktif meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Direktur Kopel Jabodetabek, Anwar Razak mengatakan, dengan adanya masalah tersebut pemerintah tidak hadir.
"Antara ada dan tiada. Sekolah ini sangat luar biasa mengambil peran membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah pendidikan tapi mereka seakan tidak dihargai," kata Anwar.
Baca Juga: Hasil Japan Open 2023: Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti Terhenti Langkahnya di Babak 32
Menurut dia, anak-anak yang diurus Madrasah Aliyah Muhammadiyah Bogor itu adalah anak Indonesia berpenduduk Bogor.
"Kenapa pemerintah, Kemenag dan Pemda abai. Sekolah yang roboh itu tanda pemerintah tidak hadir di situ, lalai atas kewajibannya memenuhi pendidikan bagi warga negara," tegas dia. **