RBG.ID - Ketua Dewan Pendidikan (Wandik) Kota Bogor, Deddy Karyadi mengaku, "kebanjiran" keluhan dari masyarakat terkait dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Mulai dari maraknya pindah KK hingga menggunakan KK siluman.
Bahkan ada calon orang tua siswa yang harus membayar jutaan rupiah agar anaknya bisa masuk ke sekolah tujuan.
Pihaknya pun sudah merekomendasikan agar sistem zonasi dalam PPDB dievaluasi.
Menurutnya, untuk masuk sekolah seharusnya calon peserta didik dititik beratkan pada pretasi akademis.
Terlebih pola persaingan yang tinggi di Kota Bogor yang akibat rasio jumlah ketersediaan kursi yang belum baik.
Baca Juga: Muncul Dugaan Manipulasi KK, Panitia PPDB SMAN 4 Bogor dan SMAN 1 Bogor Bilang Begini
Dia mengusulkan masuk sekolah kembali mempertimbangkan nilai akademis.
Bahkan jika perlu kembali menggunakan sistem tes masuk.
”Karena kenyataannya banyak menimbulkan kekecewaan. Kesempatan masuk ke sekolah yang dituju terganggu dengan banyak keanehan yakni jarak pendaftar dengan sekolah semakin dekat,” tegasnya.
Baca Juga: Tidak Mau Bayar Calo Rp10 Juta untuk Ubah KK, Pendaftar PPDB Gagal Masuk SMAN 4 Bogor
Usulannya itu juga disandarkan pada dua masalah fundamental yang sangat berpengaruh pada pengaplikasian sistem zonasi.
Pertama yakni soal ketersediaan jumlah kursi SMPN dan SMAN yang rasionya masih sangat jomplang.