RBG.ID-BOGOR, E Kusmayadi (67) jadi salah satu korban beruntung yang selamat dari bencana longsor di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Selasa (14/3/2023).
Ia lolos dari maut karena sedang di luar rumah membeli rokok.
Pria kelahiran 10 Oktober 1955 ini hidup bersama Yuli (65) istrinya, Mustopa (30) anak bungsu, Rifal (9) dan M. Yusuf (8 bulan) cucunya dalam sebuah rumah sederhana.
Kusmayadi yang akrab disapa Engkus merupakan pekerja pertanian serabutan yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Selain sibuk memenuhi kebutuhan keluarga, ia turut membantu anaknya merawat sang cucu yang tak bersama lagi dengan ibunya karena perceraian.
Baca Juga: Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian 4 Korban yang Masih Tertimbun Longsor Empang
Malam itu Selasa (14/3/2023), keluarganya tengah beristirahat. Seperti biasanya, Engkus menyeduhkan 2 botol kental manis untuk sang cucu yang ingin tidur. Botol itu kemudian diserahkannya kepada istrinya.
Setelah tugas rutinnya selesai, ia izin keluar rumah membeli rokok. Diakui Engkus, saat itu ia tak memiliki firasat apapun akan terjadinya longsor. Hatinya tenang, telinganya tidak mendengar suara dari arah tebingan.
Setelah membeli rokok di warung yang berjarak 100 meter dari rumahnya Engkus dikejutkan dengan suara gemuruh sembari memcari sumber suara itu. Matanya terbelalak ketika melihat rumahnya hancur lebur tertimbun tanah yang longsor.
Baca Juga: Pemkot Siapkan Rusunawa untuk Menampung Korban Longsor Empang
"Kaget sekali saat itu, saya langsung lari menghampiri. Tapi aksesnya tertutup tanah. Saya lari mengelilingi rumah mencari keluarga," tutur Engkus kepada Radar Bogor, Kamis (16/3/2023).
Saat mendekati sungai ia melihat Rifal, sang cucu yang tengah tergeletak. Sontak ia berlari dan menggendong cucunya dari tepian sungai. "Kepala cucu saya posisinya tergenang di sungai. Dia kesulitan bernafas karena hidungnya tertutup tanah," terang dia.
Setelah berhasil menolong sang cucu, ia kembali ke rumah mencari anggota keluarganya yang lain di sekitar longsor. Setelah menyingkirkan bongkahan material, Engkus menemukan Mustopa dalam keadaan kritis. Tubuh Mustopa tertimpa tembok, lehernya terlilit kawat.
"Saya raba masih ada nadinya saat itu, suhunya juga masih hangat. Tapi setelah itu saya lemas dan akhirnya menepi karena tidak kuat," ucapnya.
Engkus akhirnya hanya bisa melihat personel BPBD dan tetangganya melakukan evakuasi hingga pagi datang. Sampai hari ini Engkus masih bertahan di sekitar lokasi longsor.