RBG.id — Di tengah arus digital yang kian tak terbendung, penggunaan internet telah menjadi bagian dari rutinitas harian.
Mulai dari bekerja, berselancar di media sosial, mengakses hiburan, hingga bermain game online, semua dilakukan melalui layar.
Namun di balik kemudahan itu, tersimpan risiko serius terhadap kesehatan mental, terutama bila digunakan secara berlebihan.
dr Lahargo Kembaren, psikiater dari Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Marzuki Mahdi (PKJN RSMM), memperingatkan masyarakat agar tidak mengabaikan dampak psikologis dari penggunaan internet yang tidak terkontrol.
Baca Juga: Update Skuad Timnas Indonesia: Beckham Putra Dipanggil Kluivert Masuk TC Gantikan Septian Bagaskara
“Kecanduan internet, rasa kesepian, gangguan kecemasan hingga depresi menjadi ancaman nyata dari kebiasaan digital yang berlebihan,” jelasnya.
Risiko Serius dari Konsumsi Konten Berlebih
Menurut dr Lahargo, salah satu risiko utama adalah penurunan fungsi kognitif, seperti kemampuan fokus, konsentrasi, memori, hingga pengambilan keputusan.
Hal ini terutama dipicu oleh kebiasaan menonton video pendek secara terus-menerus.
Baca Juga: Raih WTP, Bupati Bogor Rudy Susmanto Ajak Jajaran untuk Konsisten Layani Rakyat dengan Hati
Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun mulai menunjukkan gangguan bicara atau speech delay akibat paparan layar berlebih.
Untuk mencegah dampak buruk tersebut, dr Lahargo menyarankan masyarakat agar membatasi screen time maksimal tiga jam per hari, khususnya untuk hiburan dan media sosial.
“Seimbangkan kegiatan digital dengan aktivitas nyata seperti olahraga, bermain musik, mengikuti komunitas, kegiatan keagamaan, dan menekuni hobi lainnya,” katanya.
Baca Juga: Bupati Bogor Tegaskan Komitmen Pemerataan Layanan Kesehatan, Pembangunan RSUD Parung Dikebut!