Saat komunikasi di WhatsApp, Gilang menggunakan nama samaran Aprilian Pratama dan mulai melontarkan pertanyaan seputar penelitian pengkafanan jenazah, modus yang serupa dengan kasusnya terdahulu.
"Dari pertanyaan pertama, saya langsung sadar siapa dia. Saya tahu kasusnya dari 2020 lalu," kata korban.
Alih-alih langsung memblokir nomor Gilang, korban memilih untuk berpura-pura tidak tahu dan mengikuti alur percakapan untuk mengumpulkan bukti.
Hingga akhirnya, Gilang mengirimkan foto korban lain yang telah diikat dengan kain jarik, serta bukti transfer sebagai imbalan.
"Dua foto korban, satu bukti transfer. Ku simpan dengan HP kedua karena pesan hanya bisa dilihat sekali. Foto korban yang tengah diikat sebaiknya ku tutup, kasihan mereka," ungkapnya.
Namun, setelah korban memutuskan untuk memblokir nomor Gilang, ia mulai mengalami teror baru.
Gilang mencoba menghubungi teman-teman korban serta komunitasnya melalui Instagram.
Korban akhirnya memilih untuk membagikan pengalaman ini ke media sosial dengan harapan tidak ada lagi yang menjadi korban.
"Mohon bantuan kalian semuanya. Semoga tidak ada lagi yang kena. Wassalam," tutupnya.
Kasus Lama Kembali Jadi Sorotan
Sebagai informasi, Gilang Bungkus pertama kali menjadi sorotan pada 2020, ketika kasus fetish kain jariknya terbongkar.
Dengan dalih penelitian, ia meminta korban membungkus diri dengan kain jarik dan mengirimkan dokumentasi tersebut kepadanya.
Baca Juga: Ifan Seventeen Sempat Rilis Lagu untuk Prabowo, Alasan Ditunjuk Jadi Dirut Produksi Film Nasional?